BIBIT tanaman adas masih sulit didapat di Bali. Dari puluhan penjual tanaman hanya satu yang memiliki bibit tanaman adas, padahal untuk pembibitan tanaman adas cukup mudah.
Untuk membuat bibit tanaman adas ada dua cara yang bisa dilakukan yaitu dari biji dan pemisahan anakan. Ketut Sadia, petani di Banjar Tangtu, Denpasar mengatakan, untuk pembibitan pilihlah biji yang telah tua. “Biji yang dijadikan bibit, diambil dari tanaman yang sehat. Biji dapat ditanam langsung ke lahan tanam atau disemaikan dahulu,” paparnya.
Kalau disemai, biji ditebar pada media semai kemudian ditutup menggunakan jerami hingga benih tumbuh. “Gunakan media semai campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1,” tukasnya.
Setelah disemai, benih biasanya akan tumbuh sekitar 1 hingga 2 minggu. Kalau bibit berumur sekitar 1,5 hingga 2 bulan, bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam.
“Ada cara lain yang bisa dilakukan untuk perbanyakan tanaman yaitu dengan pemisahan anakan (split),” ungkapnya. Cara ini lebih mudah dan bibit persentase tumbuhnya lebih besar ketimbang pembibitan dari biji.
Meski demikian cara split ini, tidak dapat menghasilkan banyak bibit karena anakan yang dihasilkan hanya sedikit. “Setelah displit, bibit bisa ditanam langsung pada lahan atau ditanam dalam polybag terlebih dahulu. Kalau ditanam dalam polybag, bisa diletakkan di tempat teduh terlebih dahulu. Baru setelah benar-benar tumbuh dapat dipindahkan ke lahan,” tukasnya.
Adas dapat dimakan tangkai daun dan daunnya. Cara pemanenan dengan memotong tanaman, dimulai 2 cm di atas pangkal tangkai daun yang paling bawah sehingga tidak ada daun yang tersisa sama sekali. “Cara pemanenan seperti ini akan merangsang tumbuhnya anakan. Tetapi kalau pemanenan dilakukan dengan memotong satu persatu daun, tanaman akan cepat mengeluarkan bunga dan tidak menghasilkan daun lagi,” pungkasnya. *pur/editor rahadi