BUDI DAYA adas sebenarnya sangat mudah, namun belum banyak petani yang mengembangkan di Bali. Hal ini menjadi peluang besar, apalagi saat ini pengembangan pengobatan tradisional di Bali sedang digalakkan.
Adas bisa dibudidayakan di dataran rendah. Sebelum memulai budi daya sebaiknya lahan dibersihkan terlebih dahulu dan diolah sehingga menjadi gembur dan subur.
“Lahan yang akan digunakan untuk menanam adas sebaiknya diolah sekitar sebulan sebelum tanam. Setelah digemburkan, lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang 3 kg/m2 lahan,” terang Ketut Sadia,
Tanaman adas memerlukan drainase yang baik, sehingga sebelum menanam terlebih dahulu harus dibuatkan bedengan. “Buat bedengan dengan lebar sekitar 0,5 meter hingga 1 meter dengan panjang disesuaikan dengan lahan tanam. Antar bedengan diberi jarak untuk saluran irigasi, dalamnya sekitar 20 cm, sehingga saat hujan air tidak tergenang,” tandasnya.
Bila bedengan sudah siap, buatlah lubang tanam pada bedengan dengan jarak antar lubang sekitar 60x 60 cm. “Jaraknya memang cukup lebar, karena tanaman adas daunnya cukup rimbun dan melebar. Untuk menjaga pencahayaan makanya, perlu jarak tanam yang agak lebar,” katanya
Bila lubang tanam sudah siap, tanam bibit dalam lubang tanam pada bedengan dan tutup kembali dengan media tanam di sekitar lubang tanam lalu padatkan. “Untuk mencegah pertumbuhan gulma, bisa menggunakan jerami sebagai mulsa. Jadi kelembaban terjaga baik dan petani tidak perlu sibuk membersihkan gulma,” tandasnya.
Untuk perawatan, lakukan penyiraman secara teratur agar kelembaban tanah terjaga. Tetapi perlu diingat, penyiraman jangan terlalu banyak karena dapat menyebabkan tanaman membusuk.
Perawatan lainnya lakukan penyiangan pada gulma yang tumbuh disekitar tanaman adas agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman adas tersebut.
“Tanaman adas memiliki umbi, makanya harus dilakukan peninggian tanah dan tutupi umbi tersebut agar umbi terlindung dari sinar matahari,” ungkapnya.
Setelah berumur 8 bulan setelah tanam, tanaman adas mulai dapat dipanen. Hal tersebut ditandai dengan warna buah hijau keabu-abuan hingga kehitaman dan cukup keras jika ditekan. “Buah adas matangnya tidak serempak, sehingga pemanenan membutuhkan waktu cukup lama yaitu sekitar 4 bulan dengan 15 kali pemetikan dalam interval waktu 1 hingga 2 minggu,” ucapnya. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik karangan buah yang sudah masak. *pur/editor rahadi