Tabanan (Bisnis Bali) –
Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus berupaya untuk membangkitkan pasar ikan Tuakilang yang telah di serahterimakan dari Dinas Perikanan Tabanan pada 2018 lalu. Upaya tersebut salah satunya dengan membuka peluang bagi para pedagang ingin berjualan di lokasi pasar yang diresmikan pada November 2012 lalu, bahkan tanpa dikenakan biaya alias gratis.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan, Primayani, Selasa (9/4) mengungkapkan, sejak 2018 lalu pengelolaan pasar Ikan Tuakilang memang berada di bawah Disperindag Tabanan. Penyebabnya, karena rencana awal yang ingin mengkemas pasar Ikan Tuakilang hanya untuk transaksi komoditi ikan di bawah pengelolaan Dinas Perikanan Tabanan tidak berjalan sesuai rencana, mengingat pasar tersebut sepi peminat, sehingga sejak 2018 dirubah menjadi pasar umum.
“Setelah menjadi pasar umum, pedagangan yang berjualan di sana tidak lagi hanya fokus menjual ikan, namun dagannnya sudah bervariasi. Diantaranya, berjualan canang, dan kuliner,” tuturnya.
Akui Prima, meski sudah dirubah menjadi pasar umum, pasar Ikan Tuakilang juga tidak banyak mengalami peningkatan geliat transaksi hingga saat ini. Itu terbukti, dari sejumlah los atau tempat berjualan yang tersedia di area pasar tersebut beberapa masih kosong hingga saat ini. Selain itu, jumlah konsumen yang datang juga tidak banyak.
Terkait kondisi tersebut katanya, upaya membangkitkan pasar Ikan Tuakilang terus dilakukan dan itu sebenarnya sesuai dengan permintaan. Maksudnya, bila disana (pasar Ikan Tuakilang) sudah terbentuk imbrio pasar yang artinya ada transaksi jual-beli, lanjut bila kemudian ada yang memohon untuk tempat berjualan, maka pihaknya akan memberikan peluang untuk berjualan di pasar Ikan Tuakilang tanpa dikenakan biaya.
“Kami tetap membuka peluang bagi pedagang yang ingin berjualan di pasar Ikan Tuakilang, bahkan kami akan terbitkan surat ketetapan retribusi daerah (SKRD) untuk mereka berjualan di sana dan tidak dipungut biaya. Itu kami sudah informasikan, namun belum ada pemohon hingga saat ini,” ujarnya.
Paparnya, saat ini untuk pasar Ikan Tuakilang total ada 16 pedagang yang mengantongi SKRD dari Disperindag. Rinciannya adalah, terbagi atas 8 pedagang yang menempati kios dan 8 lainnya menempati los.
Sementara itu, dari pantaun di lapangan di pasar Ikan Tuakilang, jumlah pedagang yang aktip berjualan hanya di isi oleh 4 orang dengan menempati los, sedangkan sisanya dari total 12 los yang tersedia terlihat kosong dan bahkan terkesan tidak pernah dimanfaatkan untuk berjualan.
Salah seorong pedagang di pasar Ikan Tuakilang Ni Ketut Niri mengungkapkan, awal saat beroprasionalnya pasar Ikan Tuakilang ini jumlah kios dan los yang ada terisi penuh oleh pedagang. Namun, seiring dengan waktu dan juga minimnya jumlah konsumen yang datang, membuat satu persatu jumlah pedagang berkurang. Katanya, saat ini hanya menyisakan 4 orang pedagang saja yang masih aktip berjualan di pasar Ikan Tuakilang. Yakni, pedagang canang, pedagang bubur, nasi jinggo, dan pedagang baju.
“Awalnya saya juga termasuk salah satu pedagang yang berjualan ikan di sini, namun karena minimnya transaksi akhirnya saya pun beralih usaha dengan berjualan nasi bubur hingga saat ini,” kilahnya.*man