Program Bupati Badung 2018 Disebut sudah Prorakyat

289

Mangupura (Bisnis Bali) – Kalangan DPRD Badung memberikan apresiasi sekaligus dukungan terhadap program strategis dan kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung di bawah kepemimpinan Bupati I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati Ketut Suiasa. Tiga tahun pemerintahan “Giriasa”,   berbagai program kegiatan yang dirancang pemerintah gumi keris sudah berjalan dengan baik. Selain itu, sejumlah kebijakan yang diambil Bupati Giri Prasta juga sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Badung.

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Badung, Dr. Drs. Putu Parwata MK, M.M. didampingi Wakil Ketua I, I Nyoman Karyana dan Wakil Ketua II, I Made Sunarta di sela-sela pembukaan rapat paripurna DPRD Badung membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Badung tahun 2018 di gedung Dewan, Kamis (28/3) kemarin.

Menurut Parwata, sebagian besar program pemerintahan Giriasa sudah sangat prorakyat. Manfaat dari program tersebut juga sudah dirasakan oleh masyarakat Badung, mulai dari program pendidikan, kesehatan, pelestarian seni, adat, budaya dan agama serta berbagai program infrastruktur lainnya.

“Program dan kebijakan Bupati Badung selama ini sudah prorakyat. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah juga sangat berpihak kepada rakyat. Jadi, kami di lembaga Dewan memberikan apresiasi dan dukungan terhadap pemerintahan ini,” ujar Parwata.

Dikatakan, hal yang paling dirasakan oleh masyarakat Badung dan memberikan indikator positif terhadap perkembangan pariwisata adalah terjalinnya kerukunan antar-umat beragama yang begitu baik di Kabupaten Badung. Keharmonisan masyarakat Badung ini, menurut politisi PDI Perjuangan ini, indeksnya sangat tinggi. Masyarakat yang rukun akan menciptakan suasana nyaman dan aman bagi wisatawan yang berkunjung ke Badung.

“Kami memberikan apresiasi bahwa pembangunan kerukunan umat beragama di Kabupaten Badung sangat baik dan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan destinasi pariwisata. Ini perlu kita berikan apresiasi,” jelasnya.

Selanjutnya mengenai urusan wajib seperti sektor pendidikan dan kesehatan. Dua sektor ini, kata Parwata, keberpihakannya sudah sangat prorakyat di bawah kepemimpinan Giriasa. Terbukti, berbagai program unggulan di bidang pendidikan, sangat memudahkan masyarakat, mulai dari program pendidikan gratis, seragam gratis, bantuan laptop dan internet gratis.

Sementara di bidang kesehatan, ada pelayanan pengobatan gratis melalui Krama Badung Sehat (KBS) yang selama ini sangat dielu-elukan oleh masyarakat Badung. Sekarang penunggu pasien diberikan santunan yang dihitung Rp 200 ribu per hari.

“Di bidang kesehatan dan pendidikan sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, termasuk penunggu pasien sangat diapresiasi oleh masyarakat dan juga lembaga-lembaga yang berwenang dalam hal ini,” katanya.

Pun demikian, lanjut dia, lembaga Dewan tetap akan memberikan masukan-masukan yang positif untuk lebih menyempurnakan program-program yang sudah berjalan  ini.

“Apa yang sudah jalan tahun 2018 kami akan evaluasi dan berikan catatan-catatan. Mana perlu ditingkatkan dan yang mana perlu ditambah untuk kesejahteraan masyarakat. Apa yang menjadi visi misi Bupati Badung yang telah kita sepakati dalam RPJMD agar dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai target yang telah ditentukan,” tukas Parwata.

Sementara untuk diketahui, rapat pembukaan paripurna DPRD tentang LKPJ Bupati Badung tahun 2018 kemarin, dihadiri langsung oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Wabup Ketut Suiasa, Sekda Wayan Adi Arnawa dan seluruh pejabat di lingkup Badung.

Sementara Bupati Giri Prasta dalam pidato pengatarnya salah satunya membeberkan mengenai realisasi atas pendapatan belanja dan pembiayaan pada tahun 2018. Target pendapatan daerah tahun 2018 ditetapkan Rp 7,5 triliun dengan realisasi anggaran Rp 5,4 triliun atau 71,60%. Untuk belanja daerah yang dirancang sebesar Rp 8,1 triliun realisasinya sebesar Rp 5,7 triliun atau 71,11%.

Penerimaan pembiayaan tahun 2018 dirancang Rp 585, 4 miliar realisasi mencapai Rp 600,9 miliar atau 102,66%. Sedangkan dari penarikan kembali pokok dana bergulir Rp 31,6 miliar. Dari pembiayaan tersebut diatas diperoleh sisa lebih pembiayaan tahun berkenan sebesar Rp 221,3 miliar. *adv/editor rahadi