Denpasar (Bisnis Bali) – DPD Perbarindo Bali menggelar workshop manajemen risiko dan penyusunan laporan profil risiko BPR bertempat di Hotel Puri Nusa Indah, Selasa (19/3). Kegiatan ini dihadiri Ketua Yayasan DPD Perbarindo Bali dan peserta yang merupakan pejabat eksekutif serta direksi BPR se-Bali.
Sekretaris DPD Perbarindo Bali, Made Suarja di sela-sela kegiatan workshop mengatakan, workshop manajemen risiko bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya penerapan manajemen resiko dalam pengelolaan BPR kedepan. SDM insan BPR diharapkan bisa meningkatkan kualitasnya sehingga bisa bersaing dengan bank lainnya.
Ia menjelaskan, workshop ini juga untuk meminimalisir risiko usaha yang dialami dalam pengelolaan BPR. Makin tinggi keuntungan yang diharapkan BPR, maka makin tinggi pula risiko yang bisa dialami.
Lebih lanjut dikatakannya, manajemen risiko dapat melindungi dan meningkatkan nilai laba perusahaan. Workshop ini juga bagian dari peningkatan sumber daya manusia insan BPR dalam hal mitigasi risiko serta memahami di mana letak risiko dalam pengelolaan.
Ia mengatakan, setiap risiko yang muncul bisa diidentifikasi dan dikendalikan menjadi seminimalisir mungkin. Ada 6 jenis risiko dalam pengelolaan BPR meliputi risiko kredit, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko likuiditas, risiko strategis dan risiko reputasi.
Semua risiko ini harus diketahui oleh setiap insan BPR. Setiap kegiatan yang berbasis risiko tentu ada antisipasinya. Suarja menegaskan, kegiatan workshop ini juga merupakan program dari Perbarindo secara berkelanjutan. Di tahun 2019 ini merupakan tahun sadar risiko.
Dalam pelaksanaannya manajemen risiko didasarkan pada aset maupun modal inti serta kegiatan yang berbasis teknologi. Dengan modal inti di bawah Rp15 miliar diterapkan 3 manajemen risiko. Sementara modal inti Rp15 miliar sampai Rp50 miliar melaksanakan 4 jenis risiko. BPR modal inti diatas Rp50 miliar melaksanakan 6 jenis risiko.
Suarja menambahkan, yang paling penting adalah mempelajari aplikasi terkait manajemen risiko ke depan SDM BPR bisa meningkatkam fungsi kontrol. Manajemen risiko bisa dilihat dari mana saja melalui pemanfaatan teknologi saat ini. Kegiatan workshop manajemen risiko dan penyusunan laporan profil risiko BPR berlangsung selama 2 hari. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Fernando Agustinus Siahaan dari Creva Busines Consulting. (adv)