TERONG belanda sudah mulai dikenal masyarakat, karena kaya nutrisi dan sangat bermanfaat bagi tubuh. Budi daya buah dengan rasa dominan asam ini sudah banyak dilakukan petani di Bali, khususnya di daerah dingin seperti di Kintamani dan Bedugul.
Wayan Badan, petani di Desa Yeh Mampeh, Batur Selatan, memaparkan budi daya terong Belanda cukup mudah dan menguntungkan. Pemilihan lahan menjadi kunci sukses budi daya terong belanda. Tanaman terong belanda bisa tumbuh dengan baik di dataran tinggi maupun dataran rendah pada daerah tropis.
Tetapi hawa yang sejuk membuat tanaman ini lebih cepat berbuah. Selain itu sistem pengairan maupun pembuangan air yang bagus sangat dibutuhkan, karena lahan yang kering atau tergenang air tidak bagus untuk tanaman terong belanda.
“Pengolahan lahan untuk menanam terong belanda diawali dengan pembuatan bedengan dengan tinggi kurang lebih 40 cm dan lebar kurang lebih mencapai 120 cm. Jarak antara bedengan satu dan bedengan yang lainnya untuk penanaman terong belanda ini yaitu kurang lebih mencapai 50 cm,” paparnya Selasa (19/3) kemarin, di Batur. Bedengan dibuat memanjang, kemudian lakukan pemupukan lahan dan di bagian atas bedengan ditutup menggunakan plastik. Selanjutnya satu hari menjelang penanaman, buat lubang-lubang tanam dengan jarak kira-kira mencapai 50 cm.
Budi daya bisa dilakukan dengan melakukan pembenihan terlebih dahulu atau langsung mencari bibit yang sudah siap tanam. Bibit yang sudah siap tanam yaitu yang mencapai umur sekitar 28 hari. Setelah lahan dan bibit siap, keluarkan dari polybag dan masukkan ke lubang tanam di atas bedengan. Lalu tutup dengan tanah.
“Terong belanda pada dasarnya tidak tahan terhadap air karena buahnya akan mudah membusuk. Tetapi selama proses pertumbuhannya, tanaman ini sangat membutuhkan cukup air agar tidak mati,” tandasnya.
Selain itu, penanaman tanaman lainnya di sekitar buah ini sangat penting dalam menjaga kelembaban tanah agar tetap stabil. Untuk pemberian pupuk secara seimbang dapat menunjang pertumbuhan tanaman. “Berikan pupuk kompos tiga bulan sekali agar buah dapat berkembang dengan baik. Selain itu yang tidak boleh dilupakan adalah pemangkasan tahunan,” tukasnya. Hal tersebut mendorong tumbuhnya percabangan yang baru sehingga mampu menghasilkan buah yang lebih banyak. (pur)