Denpasar (Bisnis Bali) – Momen hari raya tak menjadi pemicu turunnya volume penjualan motor. Aktivitas masyarakat membeli motor secara kredit masih tetap tinggi dan diyakini tidak akan terganggu pascahari raya Nyepi. Marketing salah satu diler motor di Sanur, Putra Wijaya mengatakan, permintaan motor tetap terjaga pasca-Nyepi masih memungkinkan. Libur Nyepi bukan menjadi pemicu turunnya daya beli masyarakat. Walaupun menjelang Nyepi lalu ada penurunan permintaan bukan dipicu hari raya namun kondisi ekonomi secara keseluruhan pada triwulan I.
“Masyarakat masih banyak melakukan aksi tunggu pada triwulan I ini sehingga transaksi pembelian belum sekencang semester II,” katanya.
Pada triwulan I ini kendati dibayangi momen hari raya, daya beli masyarakat masih tetap tumbuh. Persentase di atas 5 persen masih bisa terpenuhi, sedangkan pada triwulan II umumnya sudah mencapai 10 persen. “Kami optimis masyarakat membeli sepeda motor secara kredit masih tinggi, begitupula pembelian secara tunai masih normal pascahari raya,” katanya.
Ia mengatakan, bila perhitungan momen, memang akan terjadi penurunan transaksi karena kepentingan dana dialihkan ke perlengakpan upacara. Tetapi bila dari sisi transaksi, optimisme permintaan motor masih memungkinkan untuk tetap tinggi dengan dukungan kredit. Sistem kredit malah membantu dan memberi kemudahan bagi konsumen mendapatkan kendaraan.
“Melihat kebiasaan di masyarakat yang bersentuhan dengan kredit, kondisi ini tidak akan menjadi masalah. Kredit motor masih akan dipilih walau momen hari raya,” terangnya.
Keoptimistisan tersebut, karena setelah hari raya transaksi akan kembali tumbuh. Ia mengatakan, di tengah kondisi saat ini terpenting suku bunga tidak naik. Harapannya, animo masyarakat mengkredit sepeda motor tetap normal. Masyarakat tetap akan memilih cara pembayaran secara kredit dengan kemudahan yang telah diberikan finance.
Jenis kendaraan yang potensial merebut pasar masih Honda Vario. Varian Vario masih merajai karena ragamnya varian mesin seperti Vario 110 yang tahunn ini kembali mengalami penyegaran agar bisa diterima luas pasar. Di luar itu semua kini sistem pembakaran sudah full transisterized dan menawarkan pilihan warna mulai matte grey, estilo black, glam red dan lainnya.
“Intinya masyarakat akan dimanjakan varian motor dari termurah 110 cc hingga termahal mesin 150 cc, fitur dan spesifikasi berbeda-beda serta pastinya motor matik hemat bahan bakar dan ramah lingkungan yang FGM-FI,” tegasnya.
Hal sama dikatakan pengelola penjualan motor lainnya, Wayan Baskara. Kata dia, melihat kondisi masyarakat Bali yang juga membutuhkan sarana transportasi yang lebih murah, maka aktivitas pembelian motor akan tetap berlangsung pascahari raya. Triwulan I/2019 ini masyarakat masih menaruh kepercayaan pada produk-produk terbaru yang mengarah ke fuel injection, striping terbaru, teknologi canggih seperti ACG starter, idling stop system, combi brake sistem dan model trendi serta body yang modern. Untuk produk pada 2019 ini, semua diler mengunggulkan jenis matik.
“Penjualan motor secara kredit masih jadi pilihan utama masyarakat memiliki kendaraan dengan harga kisaran Rp 17 jutaaan ke atas” katanya. (dik)