Bangli (Bisnis Bali) – Bertepatan dengan Anggara Wage Matal, Selasa (5/3) Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Bangli menggelar mapepada wewalungan serangkaian upakara tawur agung kesanga di catus pata Bangli. Upakara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dan pimpinan Organisasi perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemkab Bangli dan turut hadir ketua PHDI Bangli I Nyoman Sukra.
Kabag Kesra Setda Bangli Jro Penyarikan Widata, S.Ag.,M.Ag. mengatakan, dalam ritual ini wewalungan seperti kebo, sapi, kambing, babi, angsa, itik, dan ayam pengideran dituntun untuk mengelilingi catus pata sebanyak tiga kali. Lanjut Jero Widata, mapepade wewalungan merupakan rangkaian dari upakara tawur agung kesanga yang akan digelar besok ditempat yang sama, sebelum menyambut perayaan hari suci Tahun Baru Caka 1941.
Adapun prosesi upakara mapepade diawali dengan ngaturang penglukatan, ngayab, pekideh wewalungan, pemuspaan dan puncaknya ngolah wewalungan untuk sarana upakara tawur kesanga. Sedangkan bhakti yang dihaturkan berupa bebangkit dan soroan yang dipuput oleh Ida Empu Nabe Giri Nata dari Griya Gede Penida , Banjar Nyalian, Kelurahan Kawan, Bangli.
Ketua PHDI Bangli I Nyoman Sukra mengatakan, makna dari mapepada wewalungan ini merupakan ritual untuk pembersihan dan menyucikan secara niskala wewalungan (hewan korban) sebelum disembelih untuk dijadikan sarana upakara saat tawur agung kesanga, ditambahkannya juga binatang yang dijadikan sarana upakara ini nantinya bisa menjelma (nemitis) lahir kembali menjadi mahluk yang posisinya lebih baik dan bermakna. Kita berharap dengan pelaksanaan yadnya ini, seluruh alam semesta beserta isinya diberikan keselamatan oleh Ida Sanghyang Widhi Wasa,”harapnya. (ita)