Kupang Pelajari Garam Beryodium Kusamba

306

Semarapura (Bisnis Bali) – Berbagai program inovasi milik Pemerintah Kabupaten Klungkung kian menarik minat sejumlah pihak. Setelah Program Tempat Olah Sampah (TOSS), Bima Juara dan berbagai program terobosan milik Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, kini program Garam Beryodium Kusamba mendapat perhatian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perindag) Kota Kupang. Rombongan yang dipimpin Plt. Kepala Dinas Perindag setempat Ir. Thomas Jansen GA. diterima langsung Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama Asisten Administrasi Umum Wayan Sumarta, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Gede Kusuma Jaya di ruang rapat Bupati.

Ir. Thomas Jansen GA mengatakan Kota Kupang sebagai kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur terletak di pesisir Teluk Kupang. Kota Kupang merupakan penghasil garam yang besar dimana 2.000-3.000 hektar lahan dimanfaatkan untuk produksi garam.

 “Kami memilih Kabupaten Klungkung karena berdasarkan informasi di media maupun internet, Klungkung tengah mengembangkan garam tradisional menjadi garam beryodium,” ungkap Thomas. Selain itu, Klungkung juga memiliki berbagai program inovatif yang mampu membawa Klungkung meraih berbagai prestasi di tingkat nasional.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan terima kasih karena telah memilih Klungkung untuk studi tiru Program Garam Beryodium meski program ini masih dalam proses. Bupati Suwirta juga meyakinkan bahwa kunjungan Dinas Perindag Kota Kupang ke Klungkung tidak akan sia-sia karena pihaknya menyajikan langsung proses pengembangan garam Kusamba di lapangan.

Bupati Suwirta juga menyampaikan, garam Kusamba diproduksi secara tradisional dan modern. Produksi secara tradisional sengaja dipertahankan untuk atraksi wisata utamanya wisatawan asing yang tertarik dengan metode ini.

Untuk mendukung program Garam Beryodium Kusamba, Pemkab Klungkung telah membantu pihak pengelola dalam hal pengadaan berbagai mesin penunjang, diantaranya mesin pengolah/pencampur iodisasi garam, mesin kemasan/packaging serta mesin dryer/pengering garam. Saat ini Garam Beryodium Kusamba siap untuk diproduksi, hanya menunggu izin dari BPOM dan izin edar Standar Nasional Indonesia (SNI). Sedangkan untuk Tanda Daftar Industri (TDI) sudah terbit. “Silakan kunjungi dan amati proses produksi Garam Beryodium Kusamba kami, dengan senang hati kami juga menunjukkan berbagai program inovatif lainnya, seperti TOSS, Bima Juara dan lainya,”ujar Bupati Suwirta.

Setelah menemui Bupati Suwirta, rombongan Dinas Perindag Kupang yang berjumlah 8 orang ini lanjut melakukan pengamatan, diantaranya ke Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana Kusamba serta lokasi TOSS di TPA Sente dan TOSS Desa Lepang. (dar)