Tabanan (Bisnis Bali) –
Bank BPD Bali Cabang Tabanan menggandeng Dinas Koperasi (Diskop) dan UKM Tabanan menggelar edukasi literasi keuangan sekaligus mensosialisasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2019, di Aula Gedung Dekopinda Tabanan, Jumat ( 15/2). Kegiatan yang mengambil tema “Cerdas Memanfaatkan Produk dan Layanan Keuangan di Era Keuangan Digital” ini diikuti oleh puluhan para pelaku UKM di Kabupaten Tabanan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Bank BPD Bali Cabang Tabanan, I Gst Ngurah Supardi., SE., MM, Kabid Pemberdayaan Usaha Kecil, Menengah, dan Lembaga LPD Diskop dan UKM Tabanan, Ketut Antara. Selain itu, hadir pula Owner UD., Manik Galih, Dedi Hartawan yang diundang sebagai motivator sekaligus salah satu nasabah Bank BPD Bali.
Ngurah Supardi di sela-sela kegiatan mengungkapkan, edukasi dan literasi keuangan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait produk perbankan. Termasuk juga mengedukasi masyarakat atau pelaku UKM yang belum bankable, dan informasi terkait kredit penguatan modal dari pemerintah dalam bentuk KUR melalui Bank BPD Bali.
“Ini sesuai dengan fungsi perbankan, yakni sebagai lembaga intermediasi dengan menarik dana dari masyarakat dan wajib untuk menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat, khususnya kepada para pelaku UKM,” tuturnya.
Jelas Supardi, 2019 ini Bank BPD Bali Cabang Tabanan mengantongi alokasi KUR mencapai Rp 105 miliar. Jumlah tersebut terbagi atas KUR Mikro dengan alokasi Rp 5 miliar, dan alokasi untuk KUR Kecil mencapai Rp 100 miliar. Katanya, jika dibandingkan dengan alokasi KUR pada 2018 lalu, tahun ini untuk alokasi KUR dengan suku bunga 7 persen ini mengalami peningkatan.
“Tahun ini alokasi kami naik untuk penyaluran KUR. 2018 Bank BPD Cabang Tabanan hanya dialokasi KUR mencapai Rp 98 miliar, dan itu sudah terserap semua,” ujarnya.
Sambungnya, tahun ini dengan alokasi KUR tersebut, rencananya akan terfokus menyasar ke kalangan kelompok usaha produktip secara umum, khususnya pada tahapan usaha produksi. Semisal, produksi dibidang pertanian, produksi bidang olahan. Selain itu, KUR juga tidak menutup kemungkinan akan menyasar pada sektor perdagangan.
“Kami rencanakan sektor usaha produksi ini akan terserap 60 persen untuk alokasi KUR tahun ini. Kondisi tersebut meningkat dari realisasi tahun lalu, dimana sektor usaha produksi untuk serapan KUR yang mencapai 40 persen,” tandasnya.
Pihaknya, optimis target dari KUR bisa tercapai pada tahun ini. Sebab, potensi serapannya masih luas, dan bercermin dari program yang sama tahun lalu untuk permintaan kredit KUR oleh kalangan pelaku usaha kecil ini cukup tinggi, sehingga alokasi KUR untuk di Bank BPD Cabang Tabanan menjelang akhir tahun lalu sempat ditambah dari alokasi yang telah diberikan pada awal tahun.
“Syarat KUR dari Bank BPD Bali masih sama seperti tahun lalu. Dan nasabah yang mengakses KUR di Bank BPD Bali tanpa dikenakan biaya administrasi dan suku bunga yang dikenakan adalah 7 persen menurun murni,” tegasnya.
Sementara itu, Ketut Antara mengungkapkan, menyambut positip dengan adanya kegiatan edukasi literasi keuangan dari Bank BPD Bali. Harapannya, dari ajang ini bisa memberi informasi kepada para pelaku usaha terkait upaya pengembangan maupun peningkatan daya saing, sehingga bisa naik kelas.*man