Tabanan (Bisnis Bali) –
Guna mendorong makin bertumbuhnya wirausaha muda sekaligus untuk menyikapi persaingan terutama dalam penyaluran kredit, LPD Desa Adat Bedha, Tabanan kembali menggelar pelatihan dan pembinaan kewirausahaan pengusaha muda yang digelar mulai 11 Februari-13 Februari mendatang. Pelatihan angkatan ke dua ini diikuiti 52 orang yang terdiri dari berbagai kalangan usaha yang ada di desa pekraman Bedha.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua LPLPD Propinsi Bali, I Nyoman Arnaya, SE, Bendesa Adat Bedha, I Nyoman Surata, Kepala LPD Desa Adat Bedha, I Made Sunartha. Selain itu, hadir pula Drs., Gede Jegog, dan Drs., Abdullah Jawas, MM yang nantinya akan memberikan materi pelatihan dan pembinaan kewirausahaan pengusaha muda.
Kepala LPD Desa Adat Bedha, I Made Sunartha, di sela-sela pembukaan pelatihan angkatan ke dua di Kantor LPD Bedha, Senin (11/2) mengungkapkan, selain ikut seerta dalam menepong perekonomian, LPD Bedha juga berkomitmen untuk mendorong atau mencetak pengusaha muda yang tangguh di era dgital sekarang ini. Komitmen itu tercermin dari tahun sebelumnya yang telah menggelar pelatihan kewirausahaan dengan melibatkan 39 peserta, kemudian tahun ini kegiatan serupa berlanjut lagi yang diikuti oleh 52 orang, merupakan hasil seleksi dari jumlah sebelumnya yang mencapai 85 orang. Imbuhnya, tujuan pelatihan dan pembinaan kewirausahaan pengusaha muda ini adalah untuk mencetak atau mengembangkan pengusaha muda yang ada di Desa Pekraman Bedha agar berjiwa tangguh, sesuai dengan tema menghujudkan pengusaha muda mandiri, jujur dan bertanggung jawab di era digital.
“Peserta pelatihan ini terdiri dari berbagai kalangan. Diantaranya, terdiri dari usaha dibidang pertanian, peternakan, hingga perindustrian sekala kecil. Pelatihan ini dilaksanakan tiga hari yang didanai dari anggaran LPD,” tuturnya.
Jelas Sunartha, upaya tersebut sekaligus merupakan kiat bagi LPD Behda dalam menghadapi persaingan kedepan, terutama suku bunga bank umum dengan produk KUR. Asumsinya, dengan terciptanya wirausaha muda ini, nantinya akan menjadi potensi bagi LPD dalam melempar kredit sebagai sebagai sumber permodalan. Di sisi lain, potensi serapan kredit maupun produk keuangan lainnya di desa adat Bedha sendiri cukup besar seiring dengan luasnya wilayah, sehingga itu akan menjadi peluang menjanjikan.
“Karena luas wilayah yang besar, itu merupakan peluang bagi LPD untuk menyalurkan kredit lebih banyak. Penyaluran kredit yang banyak, maka pendapatan yang diinginkan juga bisa ditingkatkan nantinya,” ujarnya.
Sambungnya, peserta pelatihan yang lulus akan diberikan sertifikat, nantinya sertifikat tersebut bisa dimanfaatkan peserta sebagai jaminan usaha dalam mengakses permodalan di LPD Bedha. Di sisi lain tambahnya, saat ini aset LPD Bedha sudah mencapai Rp160 miliar, bersumber dari tabungan sekitar Rp54 miliar, deposito Rp74 miliar, dan kredit yang dilempar mencapai Rp103 miliar. Jumlah pencapaian tersebut disumbang oleh nasabah yang jumlahnya sekitar 16 ribu orang, terdiri dari 38 banjar.
Bendesa Adat Bedha, I Nyoman Surata dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, sangat mendukung pelatihan dan pembinaan kewirausahaan pengusaha muda yang didanai oleh LPD Bedha. Sebab, dari kegiatan tersebut bisa memunculkan pengusaha muda yang bergerak dibidangnya masing-masing, sesuai dengan postensi desa yang ada.
Lanjutnya, potensi Desa Bedha ini memiliki berbagai sumber daya dengan jumlah 3.500 KK. Bila saja disetiap KK ada 5 orang, maka sudah ada paling tidak 15 ribu potensi. Harapannya, potensi yang begitu besar tersebut mampu membangun desa pekraman Bedha dari berbagai aspek, termasuk aspek ekonomi, sosial, budaya termasuk aspek yang diperlukan desa pekraman Bedha kedepannya.*man