PAK coy merupakan kerabat dari caisim dan sawi, namun ketiganya memiliki perbedaan mencolok dari batangnya. Pak coy memiliki batang yang lebar, besar dan lebih berair. Meski demikian, pak coy belakangan lebih diminati ketimbang sawi hijau.
Budi daya pak coy sama dengan teknik budi daya sawi hijau. Pak coy, menurut Kadek Melon, petani di Banjar Munduk Andong, Desa Baturiti, Kabupaten Tabanan, lebih baik dilakukan dengan sistem pertanian sehat (organik). “Saat ini sejumlah kalangan mulai menyadari untuk memilih bahan makanan yang sehat. Makanya, produk organik lebih diminati dan harga jualnya juga lebih tinggi,” terangnya kepada Bisnis Bali, Minggu (10/2) kemarin di Baturiti.
Dengan selisih harga yang cukup tinggi antara produk pertanian konvensional dan produk organik, petani akan memperoleh keuntungan lebih besar. “Pak coy lebih diminati konsumen dibandingkan sawi hijau. Kebanyakan orang mengolahnya menjadi jus sehat bagi keluarga,” terangnya. Kalau anak-anak yang tidak suka makan sayur, dapat diberikan jus sayur yang sehat dan enak sebagai solusinya.
Budi daya pak coy dimulai dengan mempersiapkan benih terlebih dahulu. Kemudian perlengkapan semai yaitu trai semai, bila tidak ada bisa gunakan potongan gelas air mineral. Isi trai semai dengan tanah humus atau tanah subur. Semaikan biji pak coy ke trai semai, satu lubang antara 1-2 biji, jika menggunakan polybag, bisa diatur jarak semainya. Lakukan perawatan dengan menyiram setidaknya 2 kali sehari, pagi dan sore. Setelah 2-3 minggu, pilih bibit pak coy yang tumbuh baik untuk ditanam di lahan atau polybag.
Untuk budi daya di lahan sebelum mulai kita lakukan pengolahan tanah, seperti penggemburan tanah dan membuat bedengan. Selain itu bersihkan lahan dari rumput atau gulma yang mengganggu, gulma ini jangan di bakar, tetapi tanam agar menjadi pupuk. Sebelum tanam pastikan lahan tanam sudah siap, kondisi tanah gembur dan subur. Jarak tanam 20 cm untuk menghindari tumbuhnya gulma. Kalau jarak tanam jarang, gulma akan tumbuh dan berperang dengan tanaman mencari nutrisi. “Kalau mau pakai mulsa juga bisa. Jadi petani lebih mudah dalam perawatan dan gulma tidak mudah tumbuh,” tukasnya.
Selain membuat jarak tanam, perlu dibuat bedengan 90 cm, dengan got 40 cm. Seminggu setelah ditanam berikan pupuk organik dengan cara dicor. “Seminggu kemudian perhatikan kondisi tanaman bila pertumbuhan kurang bagus, semprot dengan pupuk organik. Pupuk organik ini saya buat sendiri, sudah komplit pupuk, pestisida dan fungisida alami jadi tidak ada hama yang menggangu,” ucapnya.
Dikatakan, penyiraman tidak terlalu diperlukan, pemupukan seminggu sekali dengan pengecoran sudah otomatis berarti penyiraman. “Dengan sistem organik ini pak coy bisa dipanen sekitar 30 hari. Dari lahan 1 are (10x10m) bisa dihasilkan 350 kg sayur pak coy,” ungkapnya. Harga jual pak coy lebih stabil ketimbang sawi hijau yang mudah anjlok. (pur)