Bangli (Bisnis Bali) – Atas keberhasilannya menyabet piagam penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2018, dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, keluarga besar SMPN 2 Bangli dan SMPN 2 Tembuku, menggelar acara syukuran bersama.
Acara yang dipusatkan di wantilan Desa Wisata Penglipuran, dihadiri Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M.Hum.,M.Kn, Ketua DPRD Bangli Ngakan Made Kutha Parwata, Dandim 1626 Bangli Letkol. Cpn. Andy Pranoto, Kadisdikpora Bangli Nyoman Suteja, S.Pd.,M.Pd, Kadiskes Bangli dr. Nengah Nadi, M.Kes, Camat Bangli Wayan Wardana dan undangan terkait lainnya.
Kepala SMPN 2 Bangli I B Gede Wardana, S.Pd.M.Pd, menyampaikan, tujuan syukuran ini untuk menggugah dan menginspirasi sekolah lainnya, termasuk masyarakat di Kabupaten Bangli untuk makin sadar akan pentingnya menjaga dan peduli pada lingkungan, demi generasi penerus mendatang.
Keberhasilan SMPN 2 Bangli menyabet penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2018, tidak datang begitu saja, tetapi melalui proses dan perjuangan yang cukup panjang. Selain itu, berbagai inovasi juga turut mengantarkan SMPN 2 Bangli menyabet penghargaan Sekolah Adiwiyata, seperti menata kantin yang sebelumnya terpisah-pisah menjadi satu kompleks. Mewajibkan pengelola kantin menjual makanan yang sehat dengan penyajian yang ramah lingkungan (tanpa plastik). Toilet sekolah yang terkesan bau dan kotor diubah menjadi toilet yang bersih, bahkan seperti toilet hotel.
Selain itu juga ada inovasi green house, tanaman hydoponik, mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis, serta mengolah sampah organik menjadi pupuk. “Intinya, dalam program Adiwiyata, sekolah kita bikin asri, aman, nyaman dan kondusif, sehingga siswa nyaman berada di sekolah dan bisa menganggap sekolah sebagai rumah kedua,” terangnya.
Hal sedana juga disampaikan kepala SMPN 2 Tembuku I Made Degdeg, S.Pd.,M.Pd. Menurutnya perjalanan untuk sampai pada titik ini (penghargaan Adiwiyata) sudah dimulai sejak 2015 lalu, ketika SMPN 2 Tembuku didaulat mewakili Provinsi Bali dalam lomba UKS tingkat nasional. Beranjak dari lomba tersebut, pihaknya terus meningkatkan diri, sehingga hari ini bisa mempersembahkan penghargaan untuk Kabupaten Bangli.
Menurutnya, ada beberapa inovasi yang mengantarkan SMPN 2 Tembuku meraih penghargaan Adiwiyata, diantarannya mengolah sampah plastik menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis, mengolah hasil kebun sekolah, seperti mengolah minyak kepala, mengolah tanaman toga menjadi pudding dan berbagai inovasi lainnya. “Melalui kegiatan ini, kita ingin ke depan seluruh sekolah di Bangli bisa menjadi sekolah adiwiyata yang berwawasan lingkungan,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan ucapan selamat dan puji syukur, atas keberhasilan SMPN 2 Bangli dan SMPN 2 Tembuku mempersembahkan penghargaan Adiwiyata Nasional Tahun 2018 untuk Kabupaten Bangli. Apalagi kedua sekolah tersebut merupakan yang pertama di Kabupaten Bangli berhasil menyabet penghargaan Adiwiyata. Untuk itu, ia berharap, keberhasilan ini bisa memotivasi sekolah lainnya untuk bisa menjalankan program Adiwiyata.
Melalui program Adiwiyata, Bupati Made Gianyar berharap, tidak hanya dijalankan saat mengikuti perlombaan, tetapi bisa dilaksanakan oleh seluruh komponen sekolah untuk memberi out put nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Bangli.
“Saya meminta program Adiwiyata tidak hanya dilaksanakan saat lomba saja, tetapi bisa digerakkan setiap hari, untuk memberi out put nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Bangli,” pungkasnya. (ita)