Investasi Rumah lebih Diminati Konsumen

222

Singaraja (Bisnis Bali) – Investasi menjadi salah satu daya tarik bagi para pebisnis maupun  masyarakat untuk menghasilkan uang dan meningkatkan penghasilan di masa mendatang. Salah satu jenis investasi di bidang properti yang diminati yakni dalam wujud bangunan rumah. Demikian broker property, Icha, Kamis (7/2).

Dikatakan, investasi dalam bentuk rumah selain bisa ditempati, disewakan, yang pasti nilai investasinya akan lebih tinggi, karena yang dihitung tak hanya harga tanahnya tapi juga bangunannya. Tak salah sebagian investor memilih berinvestasi rumah karena memiliki nilai guna yang lebih dibandingkan membeli tanah kapling. Kemampuan seseorang dalam me-manage investasi rumah  akan mampu bertindak lebih efisien. Contohnya rumah bisa disewakan sehingga menghasilkan uang. Walaupun dalam kurun waktu tertentu misal 30 – 40 tahun rumah perlu biaya renovasi, itu takkan masalah karena sudah tersedia dana yang cukup dari sebagian hasil penyewaan rumah itu.

Gede Sutiawan marketing APBI Singaraja menambahkan, investasi properti menjadi favorit  di tengah masyarakat pada saat ini baik itu dalam bentuk tanah ataupun dalam bentuk bangunan. Hal ini karena banyaknya keuntungan dan manfaat yang akan didapatkan karena nilainya yang menjanjikan serta terus meningkat  tiap tahunnya.

Di Singaraja perbandingan antara investasi tanah kapling dan perumahan, konsumen cenderung memilih investasi properti berupa rumah. Bahkan perbandingan investasi tanah dengan perumahan mencapai 10 : 1. Konsumen membeli tanah kapling tentu akan memperhitungkan lagi untuk membangun rumah dengan biaya yang tidak sedikit. Sementara apabila konsumen memilih investasi perumahan secara tidak langsung konsumen berinvestasi rumah sekaligus tanah.

Ia menjelaskan, meskipun harga perumahan mencapai dua kali lipat dari harga tanah kapling, namun ia mengakui dengan metode pemasaran yang sama antara perumahan dan tanah kapling perumahan justru lebih diminati sebagai investasi jangka panjang. “Selain itu perumahan lebih gampang cari pembeli dibandingkan tanah kapling meskipun harga tanah ini lebih murah per are -nya,” katanya.

Di samping itu ia menjelaskan, kredit kepemilikan rumah dipandang lebih mudah dan konsumen tidak dibebani bunga yang tinggi karena ditangani oleh lembaga keuangan umum, dimana bunga  bank umum hanya 8 persen per tahun dengan tenor maximal 25 tahun. “Kalau tanah kapling ada yang difasilitasi BPR jadi bunga kredit cederung lebih tinggi. Kisarannya bisa mencapai 1,75 persen per bulan dengan tenor maksimal 10 tahun,” terangnya. (ira)