Denpasar (Bisnis Bali)- Potensi yang dimiliki masing-masing desa di Bali cukup berpeluang untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata menarik. Hal ini tentunya akan mampu meningkatkan perekonomian desa terlebih lagi mengurangi urbanisasi karena peluang kerja bisa didapatkan di desa itu sendiri.
Hal tersebut diungkapkan pengamat ekonomi, Eko Budi Cahyono, M.M., M.H. saat ditemui di Denpasar, Minggu (3/1) kemarin. Dia mengungkapkan, pariwisata Bali cukup berkembang namun ternyata dibarengi dengan meningkatnya pengangguran dan urbanisasi yang tentu harus dicarikan solusinya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu degan cara mengembangkan potensi wisata pedesaan untuk mendukung pariwisata Bali.
Menurutnya, keunikan budaya Bali adalah modal yang luar biasa, bisa digunakan untuk menata desa untuk disiapkan sebagai destinasi wisata baru, dan akan membantu untuk mensejahtetakan masyarakat desa. “Banyak hal bisa kita buat dengan adanya dana desa yang terus ditambah anggaranya oleh pemerintah Jokowi. Kita bisa melihat contoh desa dengan pendapatan luar biasa per tahun mencapai puluhan miliar pada desa paling ujung selatan Bali yaitu Desa Kutuh, Kabupaten Badung,” ungkap pendiri Ekonomi Bali Kreatif ini.
Untuk menggali potensi desa di wilayah Bali yang lain, pria yang juga sebagai Ketua Ikatan Sarjana Nahdhatu Ulama (Isnu) dan Ketua Pergerakan Ekonomi Kerakyatan Nasional (Peknas) ini mengatakan, sangat mungkin dan sangat mudah dikembangkan tergantung kemauan dan niat dari lembaga desa untuk bisa maju dan meningkakan pendapatanya. Dengan modal tidak terlalu besar, masyarakat bisa memperoleh pendapatan yang cukup untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.
“Contohnya sangat sederhana, kenapa pariwisata Bali bisa terkenal di dunia, karena Bali termasuk wisata terbaik bagi pelancong untuk dikujunggi. Apa lagi sekarang zaman revolusi industri (RI) 4.0 yang bergerak pada digitalisasi. Seperti ruang terbuka hijau bisa kita sulap menjadi titik poin foto selfi yang lagi tren saat ini, dengan hanya merubah dan menata taman, kebun, peternakan atau sawah untuk di jadikan tempat foto,” jelasnya.
Dikatakannya, tidak usah memikirkan itu lokasi baik di tepi jurang, tepi sungai, atau laut semua bisa diubah dengan banyak contoh tersebar luas di media sosial yang mudah ditiru. “Zamannya digital, semua mudah kita pasarkan, promosikan melalu media sosial yang ada di genggaman kita. Bali sangat luar biasa menarik bagi pelancong baik domestik dan internasional. Ayo kita mulai, kapan lagi kita bergerak meninggkatkan kreatifitas kita membangun desa untuk kesejahteraan masyarakat desa,” imbuh caleg DPR RI Dapil Bali nomor 2 ini. (wid)