Tabanan (Bisnis Bali) –
Dinas Koperasi (Diskop) dan UKM Kabupaten Tabanan terus melakukan sejumlah trobosan guna meningkatkan daya saing sekaligus membantu pemasaran produk dikalangan usaha kecil atau UKM. Salah satunya, tahun ini trobosan terbaru dengan mewadahi pelaku usaha kecil dalam memasarkan produk melalui semeton medagang Tabanan (Semat).
“Program Semat merupakan trobosan kami untuk membantu pelaku usaha kecil, khususnya di Tabanan yang jumlahnya kian bertumbuh sekarang ini. Hari ini kami lounching dan rencana akan jadi agenda tetap setiap hari Minggu,” tutur Kepala Diskop dan UKM Kabupaten Tabanan, AA., Gede Dalem Tresna Ngurah, di sela-sela lounching Semat di Lapangan Alit Saputra, Dangin Carik, Tabanan, Minggu (3/2).
Terangnya, melalui program Semat yang digelar mulai pukul 06.00 wita-10.00 wita, pihaknya ingin agar para pelaku usaha kecil di Kabupaten Tabanan ini makin terangkat kepermukaan atau produk mereka (UKM) makin dikenal oleh konsumen luas, tidak hanya pada saat momen HUT Kota saja. Asumsinya, makin sering produk UKM ini dilihat pasar, terlebih lagi di Lapangan Dangin Carik yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berolah raga, maka itu akan berpotensi membantu pemasaran produk UKM, sekaligus menambah konsumen baru nantinya.
Jelas Dalem Tresna, untuk langkah awal, pihaknya melibatkan delapan UKM diantaranya, mulai dari pelaku usaha beras hitam, keripik, petani sayu organik hingga pelaku usaha hasil olahan atau obat-obatan herbal. Rencananya, pada ajang serupa hari Minggu mendatang jumlah UKM tersebut akan ditambah, bahkan akan menggandeng Perusahaan Daerah Dharma Santhika (PDDS).
“Mendatang kami akan gandeng PDDS, termasuk sudah berkordinasi dengan PDDS agar produk yang ditawarkan di Semat merupakan komoditi di luar dari produk yang ditawarkan oleh UKM, sehingga tidak terjadi tumpang tindih nantinya,” ujarnya.
Di sisi lain sambungnya, pedagang atau UKM yang terlibat dalam Semat tidak dikenakan biaya, sehingga harga produk yang ditawarkan oleh produsen ke konsumen berada pada level normal seperti biasanya. Selain itu, di sisi konsumen, nilai lebih yang diperoleh konsumen berbelanja di Semat adalah bisa mendapatkan sayur organik dengan kualitas yang segar, karena dijual oleh petani langsung.
“Selain terobosan baru ini, kami juga terus mendorong pemberdayaan UKM agar berdaya saing. Salah satunya yang sudah berjalan adalah melalui pendamping dan dana bergulir grosir tanpa bunga mencapai Rp 20 juta per pelaku usaha,” tandasnya.
Sementara itu, Komang Rama Tria Putra, salah satu UKM yang ikut terlibat berjualan di Semat sekaligus pengelola UD.Rama mengungkapkan, menyambut positif geberakan Diskop dan UKM Tabanan melalui program Semat. Sebab, dari ajang tersebut akan menjadi jembatan bagi pelaku usaha untuk pemasaran produk, sekaligus menambah jaringan pelanggan baru.*man