Mangupura (Bisnis Bali) – Membuat bibit alpukat harus berasal dari pohon alpukat yang cukup tua. Ada dua cara yang biasa digunakan untuk membuat bibit alpukat yaitu dengan mencangkok (vegetatif) dan bisa langsung ditanam melalui biji buah alpukat yang tua.
Untuk membuat bibit yang cepat berbuah Wayan Karsa, petani alpukat di Munggu, Kabupaten Badung mengatakan, sebaiknya menggunakan cara vegetatif (stek batang/cangkok). Tetapi teknik ini sedikit lebih sulit dilakukan daripada membuat bibit dari biji.
“Pohon alpukat yang akan digunakan untuk membuat bibit alpukat cangkokan harus dipilih yang berkualitas baik dan sudah diketahui riwayat buah maupun rasa yang dimiliki pohon alpukat tersebut,” terangnya. Kemudian pilih cabang yang subur dan sudah tua. Cabang sebaiknya dengan diameter batang sekitar 3-5 cm, dan tidak memiliki cabang baru yang terlalu banyak. Kupas kulit cabang yang sudah dipilih tadi sekitar 10-15 cm dan pengupasan dilakukan sekitar 5-10 cm dari cabang utama.
“Setelah dikupas, balut dengan tanah subur lalu bungkus dengan sabut kelapa. Siram secara rutin pagi dan sore hari,” tandasnya.
Setelah cangkokan tumbuh akar, potong pangkal cabang yang dicangkok tersebut sekitar 2-3cm dari cangkokan. Tanam dalam polybag dan letak di tempat yang tidak terkena matahari langsung hingga bibit benar-benar tumbuh.
Sedangkan cara membuat bibit dari biji langkahnya adalah pilih buah yang sudah tua. “Bijinya bisa langsung ditanam dengan memperhatikan posisi biji atau bisa juga disemaikan di air hingga muncul akar dan tunas pada biji alpukat tersebut,” terangnya.
Cuci daging buah yang menempel pada biji sampai bersih. “Perhatikan ujung biji alpukat, ujung yang kecil adalah bagian atas tempat tumbuh batang dan daun. Ujung yang besar dan lebih luas merupakan bagian bawah dan tempat akar tumbuh,” tandasnya.
Letakkan biji alpukat dalam wadah yang berisi air dengan memerhatikan posisi bagian atas dan bawah biji alpukat tersebut. Pastikan biji alpukat hanya terendam setengah bagian saja. Letakkan wadah di tempat yang kena cahaya matahari secara langsung. Jika air berkurang, tambahkan air hingga biji tetap terendam hingga setengah bagian saja.
“Biasanya akar terlihat mulai tumbuh sekitar 3-4 minggu. Kalau akar mencapai 5-7 cm, dan batang juga mulai tumbuh, bibit siap untuk dipindahkan dan ditanam di tanah,” tukasnya.
Selain itu ada cara biji alpukat langsung ditanam di tempat yang kena sinar matahari. Gali tanah seukuran biji alpukat dan pastikan posisi biji tidak terbalik. Siram biji dengan teratur dan usahakan agar lokasi tempat menanam biji alpukat tidak terendam air agar biji alpukat tidak busuk. (pur)