Denpasar (Bisnis Bali) – Tahun Baru Imlek 2019 disebut sebagai Tahun Babi dengan unsur tanah (bumi), sehingga pernak-pernik bernuansa babi memeriahkan Imlek tahun ini. Meski demikian penjualan pernak-pernik tak terlalu tinggi dan mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.
Penjualan pernak-pernik Imlek menurut Andi Wijaya, pemilik toko perlengkapan sembahyang di kawasan Grenceng Denpasar mengalami penurunan sekitar 20 persen dibandingkan tahun lalu. “Imlek sekarang sepi, cuma sedikit orang yang membeli pernak-pernik untuk menghiasi rumah. Mungkin kondisi perekonomian yang masih lesu, sangat berpengaruh,” tuturnya kepada Bisnis Bali, Kamis (31/1) di Denpasar.
Bahkan, langganannya yang dari hotel dan restoran tidak ada yang mencari lampion karena yang dibeli tahun lalu masih bisa dipakai. “Paling mereka cuma membeli hiasan bernuansa babi. Cuma sedikit, sisanya mereka pakai hiasan yang tahun lalu,” tukasnya.
Pernak – pernik yang paling banyak dicari konsumen adalah hiasan dengan karakter babi, celengan babi dan angpao bergambar babi. Harga yang ditawarkan untuk pernak-pernik nuansa babi ini mulai Rp 5 ribu hingga ratusan ribu.
“Tahun babi tanah menjanjikan keberuntungan bagi semua tanda zodiak Cina. Tidak Imlek yang jatuh Selasa, 5 Februari 2019 ini, tetap memberi baik dan buruk bagi masing-masing zodiak,” tukasnya. Pria yang tidak hanya menjual pernak-pernik dan perlengkapan sembahyang tersebut, juga menawarkan kue keranjang dan aneka macam manisan yang memang menjadi persembahan wajib saat Imlek. (pur)