Tabanan (Bisnis Bali) –
Setelah merampungkan pembangunan balai banjar dengan menelan dana Rp 1,5 miliar, masyarakat banjar adat Manusmrtti Dauh Pala-Pengabetan, Dauh Peken, Tabanan melaksanakan upacara pemelaspasan, Rabu (30/1). Kegiatan dihadiri Wakil Bupati Tabanan, DR. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, sekaligus mulang pedagingan di padmasana balai banjar setempat.
Wabup Sanjaya dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, sangat bangga dan mengapresiasi antusiasme dan semangat masyarakat di dalam membangun yadnya. Dirinya mengucapkan terimakasih, karena telah mempertaruhkan segalanya didalam pembangunan balai banjar tersebut.
“Saya, mewakili pemerintah daerah dan selaku salah satu masyarakat Manusmrtti, mengucapkan terimakasih, karena telah mencurahkan segala tenaga, materi, pikiran dan waktu untuk kesuksesan pembangunan balai banjar,” tuturnya.
Harapannya, dengan terselenggaranya kegiatan pemlaspasan ini, bisa semakin memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan diantara krama. Selain itu, makin meningkatkan sradha bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Klian Adat Banjar Manusmrtti Dauh Pala-Pengabetan, I Nyoman Sarjana mengungkapkan, dari awal pembangunan sampai finishing menghabiskan dana kurang lebih Rp 1,5 miliar, bersumber dari iuran krama (punia) dan bantuan Pemerintah Kabupaten Tabanan. Biaya upakara menghabiskan dana kurang lebih Rp 80 juta. Setiap anggota Banjar Manusmrtti dikenakan iuran tambahan berupa 25 keping uang kepeng atau pis bolong.
Harapannya, agar pemerintah selalu mendukung program pembangunan yang akan dilakukan oleh masyarakatnya, sehingga apa yang dicita-cita masyarakat Manusmrti Dauh Pala-Pengabetan sesuai dengan apa yang diharapkan. Itu sejalan, Banjar Manusmrtti Dauh Pala-Pengabetan merupakan corong dari Kota Tabanan.*man.