BMKG Siapkan Sistem Peringatan Dini Banjir Pesisir

251

Mangupura (Bisnis Bali) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan World Meteorology Organization (WMO) menggelar Coastal Inundation Forcasting Demonstration Project Indonesia (CIFDP-I) Final Meeting Workshop di Nusa Dua, 28-30 Januari 2019. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pembahasan workshop CIFDP-I tahun 2017 dimana sistem ini akan segera diimplementasikan sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat pada tahun ini.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Prabowo Mulyono mengungkapkan Indonesia sebagai negara maritim dengan panjang garis pantai ketiga terpanjang di dunia, yakni 99.093 km sangat rentan terhadap berbagai bencana di daerah pesisir, seperti banjir, tsunami, dan gelombang badai. BMKG sebagai instansi yang memiliki peran dalam memberikan informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dan iklim bertugas untuk menyediakan informasi dan peringatan dini terhadap bahaya atau ancaman untuk masyarakat terutama di daerah pesisir.

Salah satu upaya yang dilakukan guna mendukung meteorology early warning system, BMKG melalui Pusat Meteorologi Maritim berupaya untuk mengembangkan sistem peringatan dini banjir pesisir yang dikenal dengan Coastal Inundation Forcasting Demonstration Project Indonesia (CIFDP-I) sejak tahun 2013 atas asistensi dari WMO. “Pembangunan sistem ini akan diimplementasikan di Jakarta dan Semarang sebagai pilot project, dengan pertimbangan kedua area tersebut memiliki dampak yang begitu besar akibat adanya banjir pesisir ini,” ungkap Prabowo.

Workshop CIFDP-I telah dilaksanakan pada tahun 2017 dengan mengundang beberapa tim ahli dari WMO dan telah disepakati adanya perjanjian kerjasama atau disebut devinitive national agreement yang ditandatangani pada 29 Maret 2017. Perjanjian kerjasama tentang sistem prakiraan dan peringatan dini banjir pesisir (coastal inundation) melibatkan lima kementerian/lembaga, yakni BMKG, PUPR, KKP, BIG dan BNPB. “Masing-masing pihak memiliki hak dan kewajiban dalam kegiatan ini demi tercapainya tujuan pembangunan sistem peringatan dini banjir pesisir yang diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap masyarakat pesisir,” sebutnya. (dar)