Bangli (Bisnis Bali) –
DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bali menggandeng pecinta lingkungan menggelar penghijauan di Dusun Yeh Mampeh, Desa Batur Kintamani Bangli dengan menaman 2.000 batang bibit ampupu dan 500 batang bibit mangga Brazil. Gerakan pecinta lingkungan tersebut yakni melibatkan Rotary Clubs Bali Taman, Wanita Tani Indonesia (WTI), Yayasan BOA, IWAPI, Yayasan Batari, BPPLH dan Gerakan Wanita Sejahtera (GWS) dengan melakukan penaman diluasan 5 hektar.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala UPTD Kesatuan Pengelola Hutan Bali Timur, perwakilan Polsek, dan Babinsa. Serta melibatkan Kelian Subak, Kelian Dinas dan masyarakat Dusun Yeh Mampeh.
Ketua Gerakan Penghijauan Bersama yang juga Ketua DPD HKTI Provinsi Bali¸ Prof., Dr., Nyoman Suparta disela-sela kegiatan di Dusun Yeh Mampeh, Minggu (27/1) mengungkapkan, tujuan penanaman pohon di kawasan Dusun Yeh Mampeh, Desa Batur Kintamani Bangli ini adalah untuk membantu masyarakat sekitar dalam menghijaukan kembali lahan di salah satu kawasan hutan Bali Timur ini. Sekaligus jadi upaya HKTI Bali dalam rangka ikut melestarikan tanaman dan juga melestarikan keberadaan sumber air di hulu, khususnya yang ada di Danau Batur.
“Bantuan tanaman penghijauan ini kami serahkan kepada Kepala UPTD Hutan Bali Timur, lanjut nantinya akan diserahkan kepada kelian subak Dusun Yeh Mampeh yang sekaligus bertanggung jawab bersama masyarakat untuk menerima dan memelihara tanaman penghijauan tersebut,” tuturnya.
Jelas Suparta, kegiatan ini juga untuk menumbuhkan rasa mengabdi dan bernyadnya kepada lingkungan meski hanya menanam 5 hektar, dari target awal yang direncanakan mencapai 10 hektar. Katanya, selain itu, ada juga motif ekonomi, karena salah satu jenis tanaman yang ditanam adalah manga Brazil, merupakan jenis tanaman yang sangat cocok hidup di kawasan Dusun Yeh Mampeh ini. Tumbuh berkembangnya dari tanaman manga Brazil ini nanti, buahnya akan memberi manfaat dari sisi ekonomi bagi masyarakat sekitar yang menanam pohon ampupu.
“Tanaman ampupu untuk penghijauan, sedangkan untuk tanaman mangganya memang termasuk untuk penghijauan, namun sebenarnya dengan adanya produksi buah, maka hasilnya bisa dinikmati masyarakat sekitar untuk menopang pendapatan ekonomi keluarga setiap panen,” ujarnya.
Sambungnya, guna memastikan tanaman penghijuan tersebut bisa tumbuh berkembang dengan baik, pihaknya juga memberikan dukungan dalam bentuk pupuk hingga 5 ton, bahkan juga melakukan MoU dengan masyarakat lokal. Perjanjian itu diantaranya berisi, bahwa masyarakat bersedia merawat dari tanaman ampupu, sedangkan hasilnya nanti atau buah dari mangga Brazil bisa dipanen oleh masyarakat sekitar.
“Setelah penghijauan hari ini, tahun ini kami juga rencana akan melakukan kegiatan serupa di Gianyar dalam waktu dekat,” tegasnya.
Sementara itu, Kelian Subak Dusun Yeh Mampeh, Nyoman Sada dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, menyambut baik gerakan penghijuan dan berharap kegiatan yang sama akan terus berlanjut. Sebab, saat ini baru ditanam di luasan 5 hektar dari target 10 hektar yang menjadi sasaran penghijauan.
“Selain itu, dengan adanya MoU, kami akan menjaga agar bibit yang menjadi tanaman penghijauan ini bisa tumbuh berkembang sesuai harapan,” tegasnya. *man