Tidak hanya ke BPR, OK Bank juga Sasar Kredit SME

451
Denpasar (Bisnis Bali) – Bank percaya pertumbuhan kredit di Bali pada 2019 masih dapat tumbuh lebih baik. OK Bank salah satunya. Selain menyasar kalangan pelaku usaha dan BPR, bank ini optimistis dapat meningkatkan penyaluran kredit hingga akhir tahun.
“Upaya tersebut ditempuh melalui program kredit Small Medium Enterprise (SME),” kata  Pimpinan OK Bank yang membawahi Bali Nusra, Liliwati Liem di kawasan Jalan Hayam Wuruk, Jumat (25/1) .
Ia mengatakan kendati telah berganti nama dari sebelumnya Bank Andara, tahun ini bank tetap berkomitmen terus memberikan pelayanan perbankan dan mewujudkan inklusi keuangan kepada masyarakat luas melalui kemitraan dengan bank perkreditan rakyat (BPR), institusi keuangan mikro (IKM) hingga usaha kecil dan menengah (UKM).
“Kami bisa dikatakan banknya BPR karena memberikan fasilitas tidak ke nasabah langsung tetapi melalui BPR,” ujarnya.
Karenanya pada 2019 selain kerja sama lingkage dengan BPR, bank yang diakuisisi bank dari Korea ini juga kian fokus pada kredit SME.
Menurut Lili menyasar SME dengan tidak me-take over kredit nasabah BPR. Artinya kredit-kredit yang tidak bisa dibiayai BPR  seperti di atas Rp25 miliar – Rp75 miliar baru diambil OK Bank.
“Tidak bisa take over kredit nasabah BPR karena kita menyalurkan dana ke BPR sehingga tidak ingin dianggap “vampir”,” jelasnya.
Awal tahun ini kredit SME yang sudah tersalurkan mencapai Rp25 miliar dengan segmen perdagangan, sedangkan pada tahun lalu Rp8 miliar.
Dari sisi kinerja, bank yang memiliki member BPR mencapai 122 dari total 132 BPR di Bali ini mampu menyalurkan kredit pada 2018 melebihi target Rp 188 miliar dan laba Rp7,5 miliar. Itu menunjukkan bank tumbuh signifikan. Sementara dari sisi rasio kredit bermasalah atau NPL sangat bagus terlihat dari data yang rendah nol persen.
“Member tergolong tepat dari sisi kewajiban sehingga NPL nol,” paparnya.
Ia pun mengakui sampai saat ini baru 70 BPR yang lingkage. Sebagai bank umum, tetap menyediakan beragam instrumen pembiayaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mitra serta memberikan pelayanan jasa pembayaran berbasis teknologi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Model bisnis bank memberikan perputaran pendanaan yang lebih efisien dan mekanisme yang lebih baik untuk penyaluran produk dan jasa perbankan yang berkesinambungan, inovatif dan mudah diakses bagi masyarakat. *dik