Suplai RPK, Bulog Rancang Gaet Ritel

268

Denpasar (Bisnis Bali) – Selama ini Bulog hanya memiliki 4 komoditi yaitu beras,minyak goreng, gula dan tepung terigu untuk mensuplai kebutuhan rumah pangan kita (RPK). Keterbatasan komoditi ini belum memberikan perkembangan yang baik terhadap distribusi produk Bulog sehingga ke depan akan bekerja sama dengan perusahaan ritel untuk mensuplai kebutuhan RPK lebih banyak lagi.

Terkait hal ini, Bali menjadi pilot projek yang akan merealisasikan kerja sama tersebut.  Kepala Bulog Divre Bali Yoseff Wijaya saat ditemui belum lama ini mengakui akan adanya kerja sama tersebut. “Selain berkerja sama dengan perusahaan ritel khususnya Transmart, Bulog juga akan bekerja sama sengan perbankan yaitu BNI dalam upaya menyiapkan akses permodalan bagi RPK,” ujarnya.

 Akses permodalan ini, dikatakannya, akan sangat membantu RPK yang ada untuk berkembang. Jenis Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dimiliki BNI akan memberikan kemudahan bagi pedagang. Bulog pun akan menjamin pinjaman kredit yang dilakukan masyarakat. “Kalau ada masyarakat yang ingin membuka RPK namun tidak memiliki jaminan yang sesuai, Bulog akan membantu merekomendasikan. Inilah tujuan kita bekerja sama dengan BNI dan Transmart,” jelasnya.

Dikatakannya, tidak ada syarat yang sulit bagi masyarakat yang ingin membuka RPK. Masyarakat hanya menyiapkan tempat mencari rekomendasi dari kepala desa dan Bulog akan melakukan survai. Survai yang dilakukan untuk memastikan jika calon pemilik RPK benar-benar memiliki tempat yang sesuai. Demikian juga kepada masyarakat yang telah memiliki warung dan akan menjadi rekanan Bulog untuk membantu RPK.

Selain memberikan kebutuhan pokok yang lengkap bagi masyarakat, berbagai produk yang ditawarkan RPK juga diharapkan bisa lebih murah melalui kerja sama ini. “Jadi di RPK yang notabene warung-warung kecil pun akan menyediakan kebutuhan masyarakat secara lengkap dengan jaminan harga lebih murah,” ujarnya.

Di samping itu, pemilik warung produk dikatakannya, akan dengan mudah mendapatkan produk dari satu pintu yang tidak harus mendatangkan produk dari berbagai distributor. Dengan ini diharapkan RPK akan mengalami perkembangan yang lebih ke depannya. (wid)