Denpasar (Bisnis Bali) – Gelaran acara showcase bertajuk costum war yang digelar komunitas motor costum culture Naskleng 13 (NK 13) yang dilaksanakan belum lama ini, telah berlangsung sukses. Kegiatan yang menyulap bangunan angker Taman Festival dengan menghadirkan 171 karya cotum culture. Terdiri dari mobil dan motor ini mampu menyedot pengunjung mencapai 28 ribu orang. Tak hanya dari Bali, pengunjung hingga peserta pun juga berasal dari luar bali dan luar negeri.
Panitia Costum War, Agung Bayu saat hubungi menjelaskan, Costum War tahun ini dikemas berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya. Selain faktor tempat, penyelengaraan tahun ini dimeriahkan pra builder dari berbagai daerah dan bahkan luar negeri, seperti Max Schaaf, skateboarder dan chpper dari Amerika Serikat, Yaniv Evan dari Powerplant Motorcycle, Amerika Serikat, Cristian Sosa, builder dan metal shaper dari Las Vegas serta beberapa tamu undngan dari Jepang, Singapura dan Malaysia.
Secara konten acara, Custom War kali ini juga lebih beragam seperti kontes surfing, skate jam, hingga keterlibatan komunitas fotografi analog, tato, ilustrasi, die cast, action figure, clothing lokal, komunitas musisi independen Bali, kolektor musik hingga komunitas street art (mural).
Menurut Gung Bayu, adapun kunjungan pada penyelanggaran tahun ini meningkat drastis dibanding penyelenggaran sebelumnya. Dimana penyelenggaraan tahun ini mendatangkan sedikinya 28 ribu pengunjung termasuk oficial dan builder dengan tiket masuk terjual mencapai 20 ribu lebih. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding penyelenggaran sebelumnya yang mencapai 18 ribu pengunjung.
“Iya astungkara sudah berjalan lancar dan sukses, semoga mampu mewadahi kreatifitas para bulder dalam berkreasi khususnya di bidang custom culture di Indonesia bahkan di dunia, dan semoga penyelengaraan tahun berikutnya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Kadis Pariwisata Kota Deenpasar, MA Dezire Mulyani saat dikonfirmasi menyambut baik suksesnya gelaran Custom War tahun 2019 ini. Hal ini tentu menjadi event pentng bagi penggian costum culture yang merupakan salah satu elemen ekonomi kreatif. Tidak hanya itu, penyelenggaran Costum War yang mampu menyedot kehadiran ribuan pengunjung ini tentu memberikan keuntungan pada industri kreatif, hunian hotel serta masyarakat sekitar.
“Costum Culture Inilah yang namanya ekonomi kreatif dan orange ekonomi, dimana dalam pelaksanaanya memadukan unsur ekonomi, seni dan budaya sebagai dasar pelaksanaanya dan yang tak kalah penting adalah kegiatan ini mampu memberikan efek domino yang positif terhadapn pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Kota Denpasar,” jelasnya. (sta)