KUR BRI ke Sektor Pertanian Dukung Pergub 99/2018

279
Denpasar (Bisnis Bali) – Perbankan tahun ini optimis dapat menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga 7 persen. Dana KUR yang disalurkan ini diharapkan akan membantu kalangan UMKM dan mempercepat pengembangan sektor riil.
Pemimpin Wilayah BRI Denpasar Dedi Sunardi mengatakan, KUR bank dengan wilayah Bali, NTB  dan NTT pada  2019  ini akan disalurkan untuk sektor produksi mencapai 60 persen dari target plafond penyaluran. Sektor produksi dalam hal ini termasuk pertanian, perikanan, perkebunan, industri pengolahan dan jasa.
“Dari 60 persen tersebut, 40  persennya akan disalurkan ke sektor pertanian,” katanya.
Dedi menerangkan penyaluran KUR ke sektor pertanian bukti nyata dari kepedulian bank dalam mendorong ekonomi kerakyatan melalui penyaluran kredit ke sektor produksi. Bank tetap berkontribusi terhadap sektor pertanian dalam bentuk penyaluran kredit mengingat sektor pertanian masih menjadi salah satu sumber mata pencarian utama masyarakat.
Ditambah kini ada Peraturan Gubernur No. 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali. Pergub ini bertujuan untuk menjadi panduan dalam memberikan kepastian dan kesinambungan dalam pemasaran dan pemanfaatan produk dan industri lokal Bali.
“KUR pertanian juga upaya BRI mendukung Pergub Bali yang ingin mengangkat produk lokal, dengan aktif melakukan pemasaran produk KUR kepada kelompok tani, ternak, perikanan, industri pengolahan sehingga hasil produksi meningkat dengan dukungan permodalan KUR,” paparnya.
Terkait sistem pembayaran, Dedi menegaskan
bank memiliki KUR skema khusus di mana debitur pertanian ataupun perkebunan akan diberikan pilihan cara pembayaran, yakni secara angsuran ataupun secara sekaligus sesuai masa panen.
“Sistem pembayaran atau pengembalian pinjaman sektor pertanian on farm bisa disesuaikan dengan masa panen, misalnya 3 bulanan atau 4 bulanan. Sedangkan untuk sektor perdagangan atau jasa pembayaran dengan angsuran setiap bulan,” tegas Dedi.
Pihaknya optimistis penyaluran KUR dengan bunga lebih rendah ini akan terserap ke sektor produktif hingga perdagangan.
“Animo masyarakat di Bali masih tergolong tinggi untuk menyerap KUR,” ujarnya.
Ditambah lagi kondisi ekonomi masih berpeluang tumbuh sehingga UMKM dan UKM masih dapat tumbuh lebih bagus.
Sementara Setiawan Jahja Adie Pemimpin Bisnis Banking BNI Kantor Wilayah Bali, NTB & NTT mengatakan pada 2019 ini, BNI juga akan memberikan perhatian lebih pada sektor produksi, seperti pertanian, peternakan dan perikanan.
“Target khusus untuk pertanian tidak ada.
Tahun ini kami menargetkan penyaluran KUR 58 persen dari target pada sektor produksi dan pertanian masuk dalam sektor tersebut,” jelasnya.*dik