Denpasar (Bisnis Bali) – Bank-bank di Bali berupaya menggenjot percepatan realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2019 sesuai dengan target yang telah ditetapkan pemerintah. BNI Kanwil Bali Nusra salah satunya, untuk mencapai target realisasi percepatan penyaluran KUR pada 2019 ini, BUMN ini telah menerapkan beberapa langkah dan strategi.
“Ada beberapa strategi yang kami terapkan untuk menyukseskan penyaluran KUR 2019,” kata Pemimpin Bisnis Banking BNI Kantor Wilayah Bali, NTB & NTT Setiawan Jahja Adie di Renon, Senin (14/1) kemarin.
Strategi yang diterapkan bank, diakui, tidak hanya melakukan mapping pasar dan clustering saja, tetapi juga akan memberikan top up bagi debitur yang prospektif. Bank juga akan memberikan perhatian KUR lebih pada sektor produksi, seperti pertanian, peternakan dan perikanan.
Dengan beberapa strategi tersebut, penyaluran KUR diharapkan tidak hanya tumbuh dari sisi nominalnya saja, namun juga terjaga kualitas kreditnya. Ia pun optimistis, penyaluran KUR tahun ini akan lebih bagus karena bunga rendah dengan syarat yang ringan dan proses yang cepat serta didukung oleh iklim dunia usaha yang makin baik. Ditambah pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan kepada para pelaku usaha.
“Kami optimis penyaluran KUR pada 2019 akan makin meningkat dengan suku bunga yang ringan bagi para debitur yaitu 7 persen,” ungkapnya.
Pada 2019 khusus di Bali, Setiawan menyampaikan, bank optimis dapat menyalurkan KUR hingga mencapai lebih dari Rp 500 miliar. Penyaluran KUR BNI di Bali lebih banyak mengalir pada sektor-sektor perdagangan, pertanian, industri kreatif serta beberapa sektor unggulan lainnya. Sektor KUR kecil atau dulunya ritel masih mendominasi di angka lebih dari 52 persen.
Sedangkan pencapaian pada 2018, pihaknya telah menyalurkan KUR di Bali hingga Rp 500 miliar kepada 1.725 debitur. Jumlah ini melampaui target 111 persen dari target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Setiawan menambahkan calon debitur kini tidak perlu bingung karena pengajuan KUR dapat lebih mudah dan cepat dengan adanya BNI kredit digital atau BNI digital loan. Seluruh aktivitas permohonan kredit dapat berjalan lebih efektif dan efisien tanpa perlu datang lagi ke kantor untuk pengajuan kredit. Masyarakat cukup mengakses dan mengisi formulir yang tertera dalam portal BNI Kredit Digital http://eform.bni.co.id untuk mengajukan kredit.
“Melalui layanan tersebut diharapkan dapat memudahkan nasabah untuk mengajukan kredit dengan cepat dan mudah,” paparnya.
Hal sama dikatakan Plt. Dirut Bank BPD Bali Nyoman Sudharma. Bank milik krama Bali ini memberikan kemudahan bagi debitur KUR dengan memanfaatkan berbagai produk dan layanan yang telah disediakan bank.
Bank asli Bali ini pun serius mendorong penyaluran KUR kepada para pelaku usaha di Bali. KUR di sektor pariwisata melengkapi upaya bank milik krama Bali ini dalam meningkatkan penyaluran KUR di sektor mikro dan kecil yang sebelumnya sudah berjalan. Bank pun akan terus memudahkan akses KUR dan mendekatkan diri kepada masyarakat.
BPD Bali akan meningkatkan KUR sektor pariwisata meliputi sarana penunjang pariwisata seperti penyediaan sarana dan prasarana penunjang pariwisata, industri kreatif, mamin (makanan dan minuman), jasa pariwisata termasuk penyediaan guest house.
Untuk mendukung hal tersebut, Sudharma mengakui, bank BPD Bali sudah mengajukan plafon penyaluran KUR 2019 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesi antara Rp800 miliar hingga Rp 1 triliun. Harapannya plafon KUR Rp 1 triliun bisa disetujui yang berarti target ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan 2018 yang mencapai Rp550 miliar. (dik)