Mangupura (Bisnis Bali) – Sektor agrowisata mampu mensinergikan pertanian dan pariwisata. Owner Bagus Agro Plaga, Bagus Sudibya, Senin (14/1) mengatakan, Bagus Agro Plaga menciptakan edit value melalui pengembangan sektor pertanian untuk kepentingan sektor pariwisata.
Ia mengungkapkan, produk pertanian yang ditawarkan Bagus Agro Plaga yaitu produk organik. Hal ini tentunya akan memberikan nilai tambah dua kali lipat ketimbang produk anorganik. Bagus Agro Plaga mengawinkan pertanian dan pariwisata bisa langsung dirasakan wisatawan. Wisatawan diberikan kesempatan menginap di Bagus Agro Plaga. Kegiatan Bagus Agro Plaga memberikan sensasi yang tidak dapat dihitung. Wisatawan tidak bisa menghitung kepuasan yang dirasakan saat menikmati agrowisata antara lain memetik produk pertanian maupun mengikuti kegiatan cooking class.
Menurutnya, perkawinan pertanian dan pariwisata bisa diibaratkan lingga yoni. Perkawinan pariwisata dan pertanian merupakan hal yang bersifat pantas terjadi. Ini akan menjadi hubungan simbiosis mutualisme bagaikan air dengan ikan. Air merupakan pertanian dan ikan pariwisata.
Konsul Kehormatan Afrika Selatan Untuk Bali ini melihat air tetap akan eksis tanpa ikan. Sementara ikan tidak bisa hidup tanpa air. Pariwisata lebih membutuhkan pertanian. Selama manusia makan maka pertanian bisa tetap hidup. Pariwisata butuh pertanian.
Kelestarian sektor pertanian wajib diperjuangkan. Dunia kepariwisataan membutuhkan pertanian yang bekerlanjutan. Pelaku pariwisata harus mem-backup dan mencarikan solusi permasalahan yang dihadapi sektor pertanian. “Perlu ada kolaborasi pertanian dan pariwisata,” katanya.
Bagus Sudibya menambahkan, sinergi pertanian dan pariwisata ini akan mendorong pelaku pariwisata menjadi bapak angkat. Hal ini secara tidak langsung pelaku pariwisata menjual produk pertanian kepada wisatawan, termasuk mengarahkan kegiatan wisatawan menguntungkan petani. Bagus Agro Pelaga menghasilkan berbagai varietas buah-buahan, bunga-bunga, dan sayur-sayuran. Mulai dari manggis, durian, nanas, kelengkeng, jeruk, salak, stroberi, vanili, pisang, pepaya dan lain-lain. Macam-macam bunga potong seperti krisan, gerbera, aster, mawar, lili, dan juga anggrek.
Aneka jenis sayuran seperti tomat, paprika, bokoli, sawi, wortel, bunga kol, kentang, jagung manis, asparagus, dan masih banyak lagi. Selain itu dikembangkan juga jenis tanaman obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Wisatawan juga ditampilkan demonstrasi produk tradisional sebagai salah satu warisan budaya yang potensial. Ini meliputi proses pembuatan produk-produk tradisional Bali, mulai dari jajan Bali, pembuatan minyak kelapa, penyulingan arak, penggilingan kopi Bali dan lain-lain.
Kawasan agrowisata wisatawan bisa bergabung dalam berbagai petualangan lintas alam seperti trekking, bersepeda, berkemah, rafting, dengan peralatan dan fasilitas lengkap. Seperti di Bagus Agro Pelaga dilengkapi sebuah tempat belanja yang besar menyediakan produk-produk agro seperti bibit, berbagai bunga potong sayur-sayuran, buah-buahan, dan tabulapot (tanaman buah dalam pot). Di sana juga dapat dilihat alat-alat pertanian tradisional maupun modern. (kup)