Mangupura (Bisnis Bali) – Tumbuh dan berkembangnya usaha mikro kecil menengah (UMKM) dikatakan memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian di Bali. Salah satu potensi yang menarik dan berpeluang yaitu di bidang agrobisnis.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali, AA Ngurah Alit Wiraputra, saat disinggung soal peluang usaha bagi generasi muda. Dia menjelaskan, dari sisi agrobisnis, selain memberi kesempatan terhadap suplai kebutuhan industri pariwisata, kesempatan untuk ekspor juga masih terbuka. Untuk itu, dikatakannya, generasi muda tidak menjadi sebatas petani, namun bagaimana mampu mendistribusikan produk hasil pertanian.
“Sudah saatnya, generasi tua khususnya pekerja yang sebelumnya hidup di kota, kembali ke desa dan mulai bercocok tanam. Selanjutnya, generasi muda yang mencari peluang menyalurkan produk pertanian tersebut, baik kepada industri pariwisata seperti hotel dan restoran, atau mengarah ke ekspor,” tuturnya saat ditemui di kawasan, Seminyak, Badung, belum lama ini.
Menurutnya, ini akan memberi dampak positif untuk mengurangi rantai distribusi. “Ayahnya menghasilkan, anaknya menjual. Hal ini akan menjadi kerja sama yang baik. Produk akan langsung dipasarkan dari produsen ke konsumen,” ujarnya.
Namun, generasi muda dituntun inovatif. Tidak hanya mampu membuka pasar, namun juga mampu mengarahkan untuk menciptakan produk-produk unggulan, baik dari segi kualitas ataupun kuantitas. Demikian diungkapkannya, sudah saatnya generasi musa saat ini beralih, tidak lagi berorientasi sebagai pekerja, namun mampu menggali peluang usaha.
Selain itu, dukungan pemerintah menurutnya juga harus bersinergi. Salah satunya menciptakan sekolah yang berbasis agrobisnis. Selama ini, kebanyakan sekolah menengah kejuruan (SMK) mencetak tenaga sebagai pekerja pariwisata, bukan pelaku pariwisata. Dari 132 SMK yang tersebar di seluruh Bali, dikatakannya, 80 persen SMK mengarah kepada industri pariwisata. Dengan itu, dia pun berharap sekolah-sekolah pendukung juga ada untuk ke depan. (wid)