MANGGA garifta atau mangga berhasil, belakangan makin diminati oleh penghobi tanaman buah. Harga bibit mangga yang satu ini menjadi terdongkrak dan lebih mahal dari tanaman sejenis, yaitu Rp 110.000 untuk ukuran tinggi 70-80 cm.
Penjual tanaman di kawasan Sanur, Anton mengatakan, mangga garifta merah biasanya diperbanyak dengan cara cangkok. Mangga yang satu ini merupakan persilangan mangga-mangga lokal kualitas terbaik. Dari perkawinan inilah menghasilkan mangga garifta yang mempunyai rasa yang unik yaitu rasa manis sedikit asam dan warna kulit buah yang menarik juga yaitu orange kemerahan.
“Kalau pembibitan dari biji, buah yang dihasilkan tidak akan sama dengan induknya. Makanya lebih banyak orang melakukan pembibitan dengan cara cangkok,” ungkapnya.
Tampilan buah yang sangat cantik membuat mangga garifta ini sangat bagus untuk dijadikan koleksi atau hiasan. Makanya, belakangan banyak penghobi tanaman buah yang berburu bibit mangga cantik ini.
Proses pencangkokan sudah banyak orang tahu. Yang terpenting adalah memilih cabang yang tepat untuk dicangkok dan keterampilan dalam mengerat cabang. “Kalau cara mengeratnya salah, sehingga membuat kambium rusak, proses pencangkokan tidak akan jadi. Makanya harus hati-hati,” tandasnya.
Sebelumnya siapkan terlebih dahulu bahan baku berupa media tanam yaitu campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Lalu plastik atau sabut kelapa untuk membungkus dan tali untuk mengikat.
Pertama kerat cabang yang sudah dipilih sekitar satu jengkal tangan, lalu hilangkan kulit kayunya dan kerik batang hingga lendirnya hilang. Baru ikat satu sisi plastik dan berikan media tanam kemudian ikat sisi lainnya. Dalam waktu 2 bulan, biasanya akar sudah mulai tumbuh, tunggu hingga akar banyak baru pisahkan dari tanaman induknya. (pur)