Denpasar (Bisnis Bali) – Penanganan berbagai permasalahan sosial di Kota Denpasar tak terlepas dari sinergitas program bersama pemerintah, masyarakat, dan lembaga sosial lainnya. Sinergitas ini juga tak dapat dilepaskan dari peran Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar di bawah kepemimpinan Ny. Selly Dharmawijaya Mantra dan Wakil Ketua, Ny. Antari Jaya Negara.
Kepedulian Istri dari orang nomer satu di Denpasar ini terhadap permasalahan-permasalahan sosial khususnya di Kota Denpasar memang sangat dirasakan. Sosoknya dengan kepedulian yang luar biasa, bersama K3S Kota Denpasar, merangkul berbagai elemen masyarakat dan tentunya mengajak seluruh stakeholder Pemerintah Kota Denpasar untuk bersinergi membantu setiap permasalahan sosial tak terkecuali para penderita Skizofrenia/Orang Dengan Skizofrenia (ODS).
Ny Selly Mantra yang sempat mengisahkan bagaimana akhirnya tertarik dengan orang orang yang hidup dengan Skizoprenia. Hal ini bermula sekitar 2 tahun yang lalu, Ia yang sering berkunjung ke desa desa ditunjukkan oleh aparat desa bagaimana nasib ODS yang sangat memprihatikan, bahkan ada yang sampai dipasung atau diratai. Karena begitu seringnya menemukan ODS dengan kehidupan yang memprihatinkan, sehingga menggugah batinnya untuk bisa membantu kehidupan dan kesembuhan orang yang hidup dengan Skyzoprenia. Kondisi ini sempat diceritakan kepada sang suami yang notabena Wali Kota Denpasar.
Seperti gayung bersambut dan didukung oleh OPD terkait akhirnya didirikanlah Rumah Berdaya. Rumah Berdaya ini adalah sebagai wadah kreativitas dan edukasi penderita Skizofrenia agar senantiasa dapat terus berkarya layaknya orang pada umumnya. Langkah mulia ini didukung penuh oleh Pemkot Denpasar dan bersinergi dengan beberapa dinas terkait seperti, Dinas Sosial Kota Denpasar, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar.
Saat peresmian Rumah Berdaya yang kini berlokasi di Jl. Raya Sesetan, No.280 Denpasar, baru- baru ini, Ketua K3S Kota Denpasar, Ny. Selly Dharmawijaya Mantra mengungkapkan rasa haru karena kini semakin banyak yang bersinergi bersama termasuk hadirnya komunitas-komunitas positif.
“Dalam hal ini kita ingin mengubah stigma masyarakat bahwa Orang Dengan Skizofrenia ini, tidak ditakuti lagi, kedepan harapannya mereka mampu mandiri maka dari itu hadir Rumah Berdaya, dan ternyata perubahan sampai saat ini sangat positif jadi bahkan mereka mampu menghasilkan karya sesuai bakatnya,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris Daerah Kota Denpasar, AAN Rai Iswara yang secara khusus meninjau langsung. Rai Iswara sangat mengapresiasi dan akan terus mendukung segala program Rumah Berdaya kedepannya. “Sesuai dengan pesan Bapak Walikota, jadikan langkah ini sebagai sinergitas, baik dengan jajaran pemerintah, ataupun swasta,” ungkapnya. Terlebih ini berlandaskan rasa kepedulian, sudah saatnya kita bersinergi untuk saling merangkul bersama. Dalam kesempatan tersebut Rai Iswara juga berkesempatan mengapresiasi dan mengoleksi hasil karya lukis salah satu penyandang skizofrenia.
Sementara itu, Fasilitator Rumah Berdaya dr. Rai Putra Wiguna mengatakan Rumah Berdaya, selain berfokus pada pemerdayaan, dan edukasi, juga dapat menjadi ruang diskusi publik yang merangkul sahabat-sahabat Skizofrenia.
“Sampai saat ini jika saya hitung sudah ada 1.800 lebih mahasiswa kesehatan yang turut bersinergi menjadi kader kesehatan, bahkan kawan dari Surabaya dan Jogja belajar berduskusi kemari untuk menerapkan hal yang sama di daerahnya,” jelasnya.
Diketahui Rumah Berdaya adalah wadah penderita Skizofrenia satu-satunya di Bali. Besar harapan kedepannya setiap daerah juga mampu berbuat hal sama, sehingga semakin banyak merangkul sahabat-sahabat Skizofrenia untuk tetap berkreativitas. (sta)