Denpasar (Bisnis Bali) – Kalangan perbankan masih menaruh optimisme jika penyaluran kredit pada tahun ini masih mampu tumbuh dua digit. Untuk mencapai pertumbuhan kredit dua digit, perbankan berusaha menjaga dan memperbanyak debitur yang berkualitas.
Area Manager Bali & Nusa Tenggara Bank Mega, Ardhana Febrianaji di Jimbaran mengatakan, pertumbuhan kredit dua digit berpeluang pada semester I ini seiring tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Perbankan pun terus meningkatkan kualitas produk dan layanan untuk bisa melayani nasabah lebih baik. “Untuk wilayah Bali, kinerja bank sangat baik dilihat dari penyaluran kredit dan dana pihak ketiga,” katanya.
Secara keseluruhan sampai triwulan IV 2018, kualitas kredit membaik dengan memperbanyak debitur yang berkualitas, sehingga bisa memperbaiki kualitas kredit. Selain itu, ia tetap menjaga hubungan baik dengan konsumen, khususnya dalam penagihan kredit agar tidak macet. Membaiknya pertumbuhan kredit juga terlihat penurunan rasio kredit bermasalah atau nonpermorming loan (NPL) yang disebabkan banyak hal seperti kualitas kredit membaik, kualitas aset membaik dan collection juga berjalan dengan benar. Nasabah yang dimungkinkan sibuk atau lupa membayar kredit, kini SDM bank mendatangi untuk segera melakukan pembayaran cicilannya.
“Bagi yang menunggak secepatnya kami selesaikan, termasuk kami melihat penanganannya dari proses awal sebelum mencairkan kredit,” jelasnya.
Harapannya dengan mekanisme tersebut, NPL bisa diperoleh serendah-rendahnya hingga triwulan I. Ia berharap pertumbuhan laba didorong pendapatan bungan bersih (net interest income) akibat dari proses transformasi yang sedang berlanjut, pengelolaan biaya operasional yang baik dan biaya kredit (cost of credit) yang lebih rendah.
Hal sama dikatakan DJP bank nasional Yuliani, pihaknya optimistis kinerja bank masih tumbuh positif sehingga target dua digit optimis bisa terwujud. Untuk mencapai tersebut bank akan mengarah ke digital banking serta meningkatkan pelayanan. (dik)