Semarapura (Bisnis Bali) – Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta didaulat menjadi pembicara pada acara diskusi bertema “Pelarangan Total Iklan, Promosi dan Sponsor Rokok dan Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Total” di Jakarta.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Indonesia Institute for Social Development (IISD) yang bertujuan untuk menyikapi kebijakan peraturan tingkat daerah dan nasional tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) total yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012.
Bupati Suwirta menjelaskan, Pemkab Klungkung sangat mendukung PP nomor 109 tahun 2012 terkait dengan pengamanan bahan mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan dan pengaturan iklannya serta mendukung KTR. Di Kabupaten Klungkung, dalam penerapan KTR telah dilakukan sosialisasi secara terus-menerus serta mengedukasi masyarakat untuk menerapkan KTR.
Hal ini dilakukan tentunya untuk mendukung UU Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 dalam mewujudkan kesejahteraan kesehatan masyarakat. “Klungkung menjadi kabupaten dengan tingkat kepatuhan penerapan KTR tertinggi se-Bali,” ujar Bupati Suwirta.
Dijelaskannya, dalam menerapkan KTR di Kabupaten Klungkung memerlukan strategi tertentu. “Strategi yang saya lakukan berupa persuasif dengan masyarakat, yaitu bagaimana melakukan komunikasi dari hati ke hati sehingga tanpa melakukan hukuman. Bahkan saat ini tingkat kepatuhan tidak merokok di Klungkung paling tinggi dengan angka 81,7 persen. Untuk itu pendekatan tidak merokok tak selalu harus menggunakan cara kekerasan tetapi ada trik tertentu seperti pendekatan adat, persuasif komunikasi dan media hiburan,” jelasnya.
Bupati Suwirta berharap agar masyarakat Klungkung juga aktif dalam melakukan Gerakan Masyarakat (Gemas) dan Kampanye Anti Rokok Kabupaten Klungkung. “Saya berharap masyarakat Klungkung selalu mendukung kami untuk bersama-sama menggerakan dan mengampanyekan anti rokok, tentunya dalam mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Selain itu, dengan program unggulan kami yaitu Entepreneur Masuk Desa bisa juga diharapkan menjadi salah satu solusi dalam menggerakan masyarakat untuk melakukan kegiatan positif serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” harapnya. (dar)