Inovasi Belajar Berbasis Ponsel

258

Gianyar (Bisnis Bali) – Perkembangan dunia komunikasi, khususnya handphone begitu pesat di Indonesia, bahkan merambah hingga ke pedesaan. Guru SMPN 2 Gianyar, Ni Putu Wahyuni, S.Pd., Selasa (8/1) mengatakan, pihaknya berupaya melakukan inovasi belajar berbasis handphone.

Ia mencoba memanfaatkan kepemilikan handphone bagi kalangan siswa. Mereka diajak menggunakan handphone tersebut untuk kegiatan belajar dan mengajar. Siswa di SMPN 2 Gianyar semenjak menggunakan metode belajar online ini terbukti mampu meningkatkan nilai serap dan nilai ketuntasan belajar siswa.

Metode pembelajaran online ini mengandalkan jaringan internet dengan menggunakan handphone atau laptop. “Lebih gampang dari sistem UNBK, siswa hanya mengunduh aplikasi dan saya atau guru selaku adminnya, jadilah satu kelas online, tanpa server pembelajaran ini bisa menggunakan internet atau jaringan Wifi,”paparnya.

Metode online ini juga dikenal dengan Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM). Metode ini merupakan model pembelajaran yang menerapkan pembelajaran tematik integratif dengan menggabungkan empat bidang pokok dalam pendidikan, yakni ilmu pengetahuan, teknologi, matematika dan enjinering. Metode ini mengajak siswa mengkorelasikan mata pelajaran dengan kehidupan sehari-hari di dunia digital dan internet.

Lulusan Fakultas MIPA jurusan Fisika Undiksha 2007 tersebut juga menjamin soal dan kerahasiaan jawaban menggunakan sistem dan aplikasi ini. Siswa dalam sekelas akan dibuatkan kelas khusus online begitu pula kelas lainnya, anggota dan kelas tidak terbatas karena berbasis online. Wahyuni mengakui tidak pernah keabisan ide dalam berinovasi. Inovasi tersebut juga membawanya menjadi Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah jenjang SMP tingkat Provinsi Bali 2018.

Istri dari I Gusti Ngurah Darmagita, 36 th, asal Jalan Hanoman, lingkungan Padang Tegal, Kelurahan Ubud ini, dikenal memiliki berbagai prestasi bidang fisika, saat sekolah hingga kuliah. Bahkan semenjak diangkat menjadi guru 2010 silam, prestasi yang diraih juga ditularkan ke anak didiknya di berbagai kejuaraan bahkan olimpiade. Terlahir dikeluarga sederhana di Tabanan telah memotivasi dirinya dalam mengejar pengetahuan. Metode pembelajaran bervariatif membuat anak didik tidak bosan, apalagi pelajaran fisika yang sering dianggap susah.

Ke depan ibu dari dua buah hati, IGN A. Wisnu Narendra Putra, 9 th, dan IGA Ayunda Prameswari Putri,5 th, akan selalu berinovasi dalam metode pembelajaran, sehingga pelajaran yang dianggap menyeramkan menjadi paling diminati siswa. (kup)