Singaraja (Bisnis Bali) – Salah satu program kerja Bupati Buleleng tahun ini adalah sektor pertanian, dimana saat ini pertanian semakin digarap serius oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng. Bahkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana sedang menggarap icon unggulan produk pertanian Buleleng, salah satunya Durian Bestala. Bahkan, untuk memuluskan rencananya tersebut, Bupati Agus Suradnyana sudah turun langsung ke Desa Bestala untuk mencari jenis durian dengan kualitas terbaik, dan melakukan pembibitan secara langsung. Hal itu diungkapkan Bupati Buleleng di Banyuning Selasa (8/1) siang.
Upaya pengembangan Durian Bestala itu, menurut Bupati Agus, merupakan salah satu prioritas agenda kebijakan Pemkab Buleleng di Bidang Pertanian. “Saya sudah turun langsung ke Desa Bestala untuk mencari durian yang paling enak di sana. Tetapi katanya durian yang paling enak dengan kualitas nomor satu dan dua sudah tidak ada karena tumbang kena puting beliung dua tahun yang lalu. Sekarang masih ada dengan kualitas nomor tiga lah kira-kira,” ungkap Bupati Agus.
Bupati PAS juga menjelaskan bahwa dirinya sudah melakukan pembibitan durian Bestala dari jenis buah dengan kualitas terbaik yang masih ada saat ini. Bersama Perbekel Bestala, Bupati lulusan arsitek ini mengaku telah berdiskusi dengan Perbekel Bestala terkait pengembangan bibit Durian Besatala yang berkualitas. “Kami akan lakukan pembibitan durian Besatala ini secara massal dengan menggunakan jenis buah terbaik yang ada saat ini. Dengan demikian nantinya Buleleng akan punya icon di bidang pertanian,” tambahnya.
Masih ungkap Bupati PAS, bahwa Buleleng ini sebenarnya memiliki tanah yang sangat subur yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Bali. Beberapa produk pertanian yang bisa dikembangkan dan berpotensi menjadi unggulan antara lain Jambu Kristal dan Anggur Hitam. Bahkan, dengan bangga Bupati Agus mengatakan bahwa Anggur hitam hanya bisa dikembangkan di Buleleng, untuk daerah Bali. “Pengembangan pasca panen sebenarnya menjadi kunci dari pengembangan pertanian kita. Kalau soal pengembangan dan pemupukan itu tidak terkalu berat masalahnya. Untuk meningkatkan hasil produksi dan menjaga kualitas buah saya rasa tidak sulit. Masalahnya adalah pasca panen dan pola distribusi saja,” ungkap Bupati murah senyum ini.
Menyikapi permasalahan pasca panen tersebut, Bupati yang memasuki tahun ke-7 masa kepemimpinannya ini mengungkapkan telah memetakan pola baru dalam penanganan pasca panen. Pemkab Buleleng melalui dinas terkait akan melakukan breakdown terhadap pasar, salah satunya adalah memetakan jenis kebutuhan pasar.
Selain itu, lanjut Bupati Agus, Pemkab Buleleng juga akan membangun pasar Banyuasri sebagai pasar modern yang nantinya mampu menampung produk pertanian yang berkualitas. Kedepan, hanya produk-produk buah yang memiliki kualitas baik saja yang bisa dipasarkan di Pasar Banyuasri. “Dengan terbitnya Pergub tentang pemasaran produk lokal, ini akan memudahkan produk-produk kita masuk ke hotel dan restoran. Saya juga sudah berbicara dengan Pak Gubernur terkait dengan rencana pembangunan iradiasi gamma di Buleleng, dan Pak Gubernur akan mencarikan dana melalui CSR,” tandas Bupati yang juga pengusaha ini.(ira)