Tabanan (Bisnis Bali) –
Meningkatkan angka kunjungan wisatawan kesejumlah desa wisata yang ada di Kabupaten Tabanan, akui Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa membutuhkan proses. Saat ini daerah lumbung pangan ini mengantongi sekitar 24 desa wisata, dan sebagian besar desa wisata tersebut aktip saat ini.
“Di Kabupaten Tabanan sendiri keberadaan desa wisata ini hampir semua aktip. Diantaranya, desa wisata Pinge, Nyambu, sudah banyak dikunjungi wisatawan,” tutur Yasa, di Tabanan, belum lama ini.
Akuinya, secara umum memang untuk menarik jumlah kunjungan wisatawan untuk datang ke desa wisata ini tidak mudah, dan memerlukan proses. Sebab, merupakan produk baru, maka dari itu memang harus diperkenalkan dulu ke kalangan wisatawan. Meski begitu, harapannya, guna menarik jumlah kunjungan ke desa wisata, terpenting masyarakat dikawasan desa wisata tersebut bangga atas keberedaan desanya yang bersih, sekaligus menerapkan Sapta Pesona dan Tri Hitakarana. Sebab, atas dasar tersebut juga menjadi upaya dalam menarik kunjungan ke desa wisata.
Selain itu harapannya, memaksimalkan hasil untuk menjadi daya tarik, agar setiap desa wisata di Kabupaten Tabanan bisa membuat buku yang mencakup tentang seluk beluk dan potensi desa wisata bersangkutan. Nantinya, buku tersebut juga akan menjadi patokan pemandu wisata dari desa wisata bersangkutan yang merupakan masyarakat lokal.
“Dari buku tersebut, membuat para pemandu wisata ini bisa mencerita segala sesuatu keunikan yang ada desanya masing-masing, baik itu dari sisi keindahan alamnya, budayanya dan lainnya,” pungkasnya.
Sambungnya, terkait kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di desa wisata, akuinya hal tersebut memang menjadi salah satu kendala yang dihadapi. Bercermin dari itu, pihaknya sudah menyikapi dengan mengadakan pelatihan sumber daya pariwisata. Selain itu, pihaknya juga sudah membantu 14 desa wisata berupa perbaikan infrastruktur dalam rangka ikut mendorong berkembangnya desa wisata saat ini.*man