Denpasar (Bisnis Bali) – Upakara Hindu membutuhkan berbagai bahan sebagai unsur pelengkapnya. Alhasil, kebutuhan terhadap sarana atau pelengkap tersebut akan meningkat, terutama menjelang hari raya. Salah satu unsur pelengkap upakara adalah kue atau jajanan.
Ada berbagai jenis kue yang bisa diperoleh dengan mudah di pasaran, baik kue tradisional maupun modern. Kue-kue tersebut bisa dibeli sesuai selera dan kebutuhan upakara. Menjelang Hari Suci Kuningan ini, salah satu jenis kue yang laris adalah bolu kukus gula palm. Kue yang berwarna coklat ini sangat diminati oleh konsumen karena rasanya enak dan legit.
Luh Supartini, seorang pebisnis kue di Kesiman mengungkapkan dirinya membuat aneka jenis kue hampir setiap hari. Bolu kukus gula palm merupakan salah satunya. Kue ini memang lebih sering dibuat menjelang hari raya karena permintaannya cukup banyak. “Kue yang saya buat ini berbeda dari kue sejenis yang memakai gula merah. Saya memakai gula palm sehingga warnanya lebih pekat dan rasanya gurih legit,” ungkap Luh.
Dikatakannya, pemasaran bolu kukus gula palm dengan nama dagang “IGP Cake” ini dilakukan dengan menitipkan di warung-warung dan pasar. Terkadang, ia menerima pesanan melalui media sosial. “Selama ini saya jual dengan sistem titip karena belum punya toko sendiri. Kadang teman-teman yang memesan. Kue ini saya jual Rp 2500 – Rp 3000 per biji,” imbuhnya.
Pada hari biasa, ia hanya membuat sekitar 3 kilogram saja. Tetapi menjelang hari raya, produksinya bisa meningkat hingga dua kali lipat. (dar)