Singaraja (Bisnis Bali) – Budi daya jambu kristal masih menjadi pilihan sejumlah masyarakat khususnya yang memiliki hobi bercocok tanam. Ini menjadi berkah tersendiri bagi pebisnis tanaman hias juga tanaman buah.
Mereka yang tidak memiliki cukup lahan justru memilih tanaman jambu kristal yang ditanam di dalam pot. Tanaman yang satu ini tidak hanya bisa tumbuh di lahan terbuka, juga bisa ditanam dalam pot serta mampu tumbuh subur dengan hasil produksi yang tidak jauh berbeda dengan tanaman di lahan terbuka.
Kadek Agus Indra Ari Pramita dari Tejakula Buleleng ini salah satunya. Sebagai pebisnis tanaman hias diakuinya tahun 2018 tanaman yang paling banyak dicari adalah tanaman buah jambu kristal hasil yang ia budi dayakan. Budi daya jambu kristal olehnya tergolong banyak penggemarnya karena mampu berbuah lebat 2-5 bulan setelah tanam. Dalam sebulan rata-rata tanaman jambu kristal mampu terjual hingga 500 pohon. Dengan kisaran harga mulai Rp 25.000 hingga Rp 35.000 per pohon dengan ketinggian mulai 1 meter. “Rata-rata bibit tanaman yang saya jual yang sudah berumur 1.5 tahun,” katanya.
Ia mengatakan, teknik yang digunakannya untuk budi daya tanaman jambu kristal tidak harus memilih lahan yang luas, sistem tabulampot pun bisa digunakan. Ia menjelaskan untuk mendapat hasil produksi maksimal, yang terpenting harus diperhatikan adalah media tanamnya. Menurutnya, media tanam yang baik memiliki unsur hara yang baik juga. Selain itu adalah pemupukan, yang bisa dilakukan dua minggu sekali dengan pupuk organik cair ataupun padat. “Pola tanaman seperti biasa saya cenderung gunakan pot dan selalu menghindari untuk menggunakan pupuk kimia,” terangnya.
Pemilik usaha Buleleng Garden ini mengatakan, tidak ada yang berbeda dari jambu kristal ini, yang ia budidayakan adalah varietas sama. Untuk dapat segera berbuah, perawatan pada tanaman tersebut perlu diperhatikan. Sejauh ini tidak ada kendala yang begitu berarti dalam membudidayakan jambu kristal. “Paling cuma hama belalang atau ulat saja,” imbuhnya. (ira)