KAIN endek merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan. Dalam kenyataannya, masyarakat sangat bangga akan produk kearifan lokal ini, sehingga untuk busana ke kantor atau acara bebas, mereka selalu berusaha menggunakan endek terbaik. Karena harga endek cukup mahal maka agar lebih efisien konsumen dinilai penting mengetahui cara merawat endek agar tetap awet dan motifnya tetap cemerlang.
Pebisnis endek Bali, Aryawati baru – baru ini menyampaikan, perawatan endek memang berbeda dengan jenis kain lainnya yang bisa dicuci menggunakan deterjen apa aja. Endek yang dibuat secara tenun ikat juga tak baik dijemur dengan paparan sinar matahari langsung, namun cukup diangin-anginkan. Itu bertujuan agar warna kain endek tak mudah luntur dan motifnya jadli cemerlang.
Dengan perawatan endek yang baik, selain menguntungkan konsumen tidak harus mengeluarkan biaya lagi untuk membeli yang baru, juga bisa menjadi kebanggaan karena endek mampu meningkatkan prestise dalam pergaulan.
Baginya kain endek kebanggaan yang perlu dilestarikan dengan mengoptimalkan faktor produsi lokal dalam membuatnya. “Ini akan melibatkan banyak pihak mulai dari petani kapas sebagai cikal – bakal produksi benang berkualitas, desainer yang berbakat dan mumpuni juga promosi yang modern,” nilainya.
Pebisnis endek lainnya, Ida Ayu Mirah menambahkan, bisnis endek prospektif sehingga target penjualan penting bagi pebisnis. Dalam menetapkan target memang biasanya seorang pebisnis menginginkan penjualan sebanyak – banyaknya.
“Namun dengan memperhatikan kemampuan inovasi dan manfaat bagi pasar ternasuk daya beli, target jangan terlalu muluk – muluk sehingga akan menjadi beban dalam proses marketing,” ujarnya.
Agar tetap awet dan memiliki warna yang cemerlang, kain endek sebaiknya dirawat dengan cara khusus.
Pertama, kain endek jangan terlalu sering dicuci agar warnanya tidak cepat luntur dan pudar. Jangan memakai detergen saat mencuci, cukup di celupkan dalam air dan tak perlu waktu lama.
Kedua, saat menjemur kain endek jangan sampai terkena sinar matahari, tapi cukup diangin-anginkan. Sebab jika terkena sinar matahari dapat memudarkan ketajaman warna dan corak.
Ketiga, bila kain endek ingin disetrika, setrikalah saat kain tersebut dalam keadaan setengah kering, agar kain tersebut tidak rusak. Jangan disetrika dengan suhu panas. Apabila kain dalam keadaan terlalu kering ketika disetrika, hasilnya justru tidak baik.
Keempat, jangan dicuci dengan mesin cuci, sabun cuci biasa atau di-dryclean. Pada musim kemarau, endek cukup diangin-anginkan, tidak di bawah terik matahari langsung. Dimasukkan ke dalam plastik, atau digulung, disimpan dengan posisi tegak di lemari.
Kelima diberi atau ditaburkan wangi-wangian alami di lemari penyimpannya, untuk mencegah datangnya binatang-binatang kecil perusak. (gun)