Denpasar (Bisnis Bali) – Bank berkomitmen mendukung pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah dalam meningkatkan kelancaran transaksi ekspor. BNI salah satunya, berkomitmen memberikan berbagai kemudahan bagi eksportir untuk dapat meningkatkan produk perdagangan ke negara tujuan ekspor lewat berbagai kemudahan dalam transaksi.
Pemimpin BNI Kantor Wilayah Bali NTB & NTT Eko Setyo Nugroho di Sanur, Senin (10/12) kemarin mengatakan, potensi UKM di Indonesia maupun Bali untuk menjadi eksportir sangat besar karena memiliki kekayaan yang banyak yaitu bersumber dari alam dan budaya. Potensi yang besar dalam meningkatkan perdagangan ke luar negeri inilah bank berusaha untuk memberikan kemudahan bagi eksportir.
“Untuk ekspor bisa dengan jaminan bank atau tanpa jaminan bank yaitu bisa dengan jaminan ada Letter of Credit (L/C) yang juga bisa di financing, sementara tanpa jaminan ada documentary collection dan open account,” katanya.
Selain itu, bank BUMN ini juga berkomitmen untuk mendorong dan mendukung UMKM melakukan kegiatan ekspor lewat berbagai layanan. BNI Trade Center salah satunya, layanan dalam peningkatan bisnis UMKM ini bertujuan meningkatkan wawasan dan inisiatif usaha berorientasi ekspor bagi UMKM. Adapun programnya yaitu pengenalan produk dan layanan perbankan, bisnis matching, pelatihan pengenalan ekspor, informasi mengenai pasar international dan edukasi pengelolaan keuangan dan digitalisasi dalam transaksi trade.
Diakui kalangan eksportir juga bisa memanfaatkan layanan lainnya lewat transaksi fisik dan nonfisik yaitu transaksi jual beli valas dengan berbagai jenis mata uang asing. Â Tiap produk yang disiapkan bank tersebut agar dapat melayani nasabah pada transaksi-transaksi internasional.
“Kami juga di topang oleh dukungan jaringan kantor cabang yang terbesar dimiliki oleh bank nasional asal Indonesia. Saat ini, BNI memiliki kantor di Singapura, Hong Kong, Tokyo – Jepang, Osaka – Jepang, Seoul – Korea Selatan, New York – Amerika Serikat, London – Inggris dan Yangon – Myanmar,” ujarnya.
Ke depan bank juga terus berupaya meningkatkan dan memperbaharui produk-produk layanannya, tak hanya pada bisnis trade finance, tetapi juga transaksi lain yang berhubungan, seperti layanan Cash Management. Cash Management terintegrasi dengan platform digital banking dan kredit korporasi untuk menarik lebih banyak nasabah dan mengembangkan pasar. Harapannya dapat meningkatkan pendapatan dan tingkat utilisasi produk.
Pihaknya juga memperkenalkan website Bali Trade Galeri www.balitradegallery.com yang bertujuan untuk menjembatani eksportir di Indonesia dan importir di luar negeri.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan, peluang ekspor produk asal Bali sangat besar mengingat selama ini produk yang banyak diekspor mulai tuna, produk fashion, tekstil, kerajinan emas dan perak dan masih banyak lainnya.
Sementara itu Suyoto Rais saat menjadi narasumber dalam acara Bali International Trade Talk Show 2018 mengatakan, Jepang merupakan negara potensial tujuan produk ekspor. Produk potensial ekspor ke Jepang salah satunya produk bahan mentah atau makanan yang berasal dari perikanan.  “Produk perikanan yang potensial adalah ikan sidat,” tuturnya.
Sementara produk UMKM yang juga berpeluang masuk ke Jepang selain perikanan seperti agro industri, tekstil, kayu dan lainnya. (dik)