Denpasar (Bisnis Bali) – Mempercantik wajah dan membentuk badan agar selalu indah adalah dua macam perawatan yang sangat sering dilakukan perempuan masa kini. Dari kedua macam perawatan tadi ternyata ada satu lagi perawatan khusus perempuan yang saat ini sedang digemari, Ginekologi Estetika (aesthetic gynecology). “Pernahkah terpikir oleh Anda untuk meremajakan area intim (intimate area) agar kembali kencang seperti sediakala?,” ucap dr N. K. Yeni Dhanasari, SpOG.
“Layaknya kulit, vagina mengalami beberapa fase yang dapat menurunkan elastisitasnya. Oleh sebab itu, tentu tak ada salahnya apabila organ tersebut diberikan perhatian yang sama seperti saat merawat wajah. Adapun rejuvenasi vagina bukan hanya semata-mata soal mencari kenikmatan seksual saja, namun juga bertujuan guna membantu meraih kematangan fisik sehingga pasien semakin meningkatkan kepercayaan diri ,“ lanjut dokter ahli di bidang ginekologi estetika (aesthetic gynecology) saat sesi wawancara di seputar kawasan Renon Denpasar belum lama ini.
Menurutnya, dokter yang menetap di Jakarta ini, seorang ibu yang baru melahirkan seyogyanya mendapatkan perhatian pasca persalinan. “Selama ini tidak ada yg berpikir bagaimana dengan kualitas hidup para ibu, karena semua mata hanya tertuju pada sang bayi,” tegasnya.
Sayangnya belum banyak dokter ahli ginekologi di Indonesia, terutama Bali yang mulai melirik Ginekologi Estetika ini. Untuk itulah perlu dilakukan kursus intensif guna meningkatkan ketertarikan para dokter Ginekologi terhadap jenis perawatan baru ini.
Di Indonesia perawatan sejenis ini bisa dikatakan hal yang baru walaupun di dunia internasional hal ini sudah diterapkan sejak 10 tahun yang lalu. Menurut dr. Yeni yang termasuk sebagai salah satu penggagas dan yang serius mengembangkannya di Indonesia dikarenakan perempuan di Indonesia bersikap suffer in silence karena tidak percaya diri lagi pasca melahirkan, terutama karena intimate area-nya yang tidak lagi seoptimal sebelum hamil dan pasca melahirkan.
Kursus Intensif ini berlangsung selama 4 hari , 2 – 5 Desember 2018 dengan durasi mencapai 10 jam per hari. Dengan target kurang lebih 30 peserta kursus yang digagas oleh Persatuan Obstetri dan Ginekologi (POGI) cabang Bali yang bekerjasama dengan European Society of Aesthetic Gynecology ( ESAG) yang berpusat di London, UK. Kursus ini akan mendatangkan mentor-mentor dokter ternama berskala Internasional. Dr. Yeni selaku Course Director, memandang penting para dokter di Indonesia untuk mengikuti International course ini karena mengingat begitu tingginya angka kehamilan dan persalinan di Indonesia yang menyebabkan munculnya masalah yang menyebabkan terjadi pelvic floor disfunction.
Yang diharapkan dari kursus ini adalah nantinya para dokter ginekologi di Indonesia , mampu berinovasi dan bersaing untuk memberikan pelayanan terbaik dalam hal meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia, Sehingga para wanita Indonesia tidak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapat perawatan peremajaan intimate area ini. (wid)