DPRD Karangasem Pesimis, Air Ngalir sampai ke Kubu

253

Amlapura (Bisnis Bali) – Pipa proyek pipanisasi air Telaga Waja, sudah banyak yang pecah-pecah meski proyek itu belum dioperasikan atau pipanya belum pernah dialiri air. Dengan kenyataan itu, anggota DPRD Karangasem asal Kubu, Nyoman Musna Antara mengatakan,  pihaknya pesimis air proyek itu bakal sampai ke Kubu.

Menurut anggota Dewan asal Desa Tianyar yang tandus itu, kalau air proyek pipanisasi Telaga Waja tak sampai ke wilayah yang selama ini paling banyak mengeluh karena rutin saat kemarau krisis air bersih, maka akan rugi. Soalnya, anggaran negara atau pusat sudah besar diinvestasikan. Bak-bak reservoir juga sudah banyak dibangun serta pipa jaringan yang panjang itu, tentunya menelan anggaran sangat besar.

Musna menyatakan mendukung adanya penyertaan modal ke Perumda Tirta Tolangkir atau PDAM Karangasem lebih dari Rp 4 miliar. Cuma untuk rencana penyediaan sambungan sampai 1.500 buah, dari mana sumber airnya. Untuk di Kubu, lanjutnya, sulit mengharapkan air dari pipanisasi air Telaga Waja. Karena itu, dia mengusulkan agar sumur bor yang banyak dibantu lagi di wilayah Kubu. Musna mengatakan, di Jembrana saja yang wilayahnya tak begitu luas, ada sampai 93 buah sumur bor, sementara di Karangasem hanya ada 33 buah sumur bor.

Sumur bor yang ada di Karangasem mesti didata. Banyak sumur bor dulu dibantu baik dari pemerintah pusat atau yayasan-yayasan atau LSM. ‘’Di Kubu ada beberapa sumur bor dan dapat dimanfaatkan masyarakat asalkan dikelola dengan baik. Selain untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sumur bor itu juga bisa dimanfaatkan untuk irigasi atau menyiram tanaman pertanian pada musim kering. Dengan pemanfaatan seperti itu, potensi masyarakat di Kubu yang tandus, akan memberikan harapan. Selain bertani ada harapan berhasil lebih  baik, juga beternak sapi dan babi, karena ada air. Selama ini seperti bulan ini yang masih kering, karena di Kubu belum turun hujan, pendapatan masyarakat nol. Sementara, air bersih sulit didapat sehingga masyarakat  harus membeli air per tangki isi 8.000 liter sampai Rp 400 ribu  dan itu cukup hanya seminggu, sesuai banyaknya jumlah anggota keluarga pengguna air,’’ papar Musna.

Di lain pihak, Direktur Perumda Tirta Tolangkir, IGM Singarsi mengatakan, terkait sumber air, pihaknya di PDAM masih memiliki potensi 60,5 liter per detik. Potensi itu ada  untuk penyambungan di semua kecamatan di Karangasem. Untuk di Kubu, pihaknya akan bekerja sama dengan pemilik sumur atau sumur bor, baik pihak desa atau sumur bor milik kelompok. (bud)