Mangupura (Bisnis Bali) – Suku bunga perbankan saat ini masih menunjukkan tren kenaikan, terutama dari suku bunga deposito rate spesial. Deposito masih menjadi penyumbang sumber dana pihak ketiga (DPK) bank karena masyarakat masih menggantungkan dana dari bunga tinggi.
“Kendati deposito penyumbang pertumbuhan DPK, bank harus hati-hati mengingat pertumbuhan kredit tidak setinggi simpanan,” kata pemerhati perbankan Dr. Indrawan di Nusa Dua, Kamis (29/11) kemarin.
Ia mengatakan, suku bunga deposito masih mengalami tren kenaikan mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate yang sudah naik 150 bps sejak 2018 dan kini menyentuh 6 persen. Ia pun berharap bank jangan jor-joran naikkan bunga simpanan karena harus memikirkan pula bunga kredit. Bila bunga deposito naik, bank harus mentransmisikan ke bunga kredit. “Bila bunga deposito naik namun tidak sebanding dengan bunga kredit maka akan membuat margin bunga bersih (NIM) akan mengalami penurunan,” sarannya.
Ia pun belum bisa memprediksi kinerja perbankan akhir tahun, karena bayang-bayang rasio kredit bermasalah atau NPL masih terjadi.
“Bank masih akan berhati-hati dalam penyaluran kredit. Ini membuat pertumbuhan kredit bisa saja tidak sesuai target, atau tumbuh tipis dari target tahun lalu,” ujarnya.
Sementara manajer dana dan jasa, Yuliani mengatakan, memasuki akhir tahun ini, kalangan perbankan diprediksi tidak akan lagi memaksakan pertumbuhan DPK pada target tertentu. Penghimpunan DPK melalui simpanan dana nasabah akhir tahun akan disesuaikan dengan pertumbuhan kredit.
“DPK perbankan hingga akhir tahun masih mampu tumbuh sehingga tidak akan lagi dipaksakan tumbuh mencapai angka tertentu. DPK bank akan menyesuaikan dengan loan to funding ratio (LFR),” paparnya.
Harapannya dana yang terhimpun bisa tersalurkan dengan tepat, jangan sampai dana menumpuk namun tidak tersalurkan dalam kredit karena tahun ini bank masih berhati-hati dalam penyaluran kredit seiring upaya menekan rasio kredit bermasalah di persentase normal.
“Jika DPK terus digenjot bisa juga membuat LFR turun dan net interest margin (NIM) bisa tertekan,” katanya.
Ia menilai, bank tidak berusaha meningkatkan pertumbuhan DPK selain karena faktor teknis, juga bisa dipengaruhi momen akhir tahun itu sendiri. Kalangan perbankan meyakini likuiditas hingga akhir tahun akan membaik sehingga secara sendirinya DPK bank akan berpotensi tumbuh pada akhir tahun ini.
“Momen akhir tahun memang identik liburan dan penarikan dana. Tetapi berdasarkan kebiasaan pula umumnya DPK perbankan juga akan meningkat pula karena masyarakat masih mempercayai dananya tersimpan di bank,” katanya. (dik)