Denpasar (Bisnis Bali) – Pembibitan delima merah, sama seperti jenis delima lainnya bisa dilakukan melalui biji dan juga stek. Ada perbedaan pendapat antara bibit yang mana yang lebih baik kualitasnya. Namun yang terpenting adalah perawatan, agar menghasilkan buah yang optimal.
Benih buah delima biasanya berkecambah dengan mudah, sehingga Putu Sugiana, penjual tanaman buah di kawasan Sanur mengatakan sangat mudah melakukan pembibitan dari biji. “Untuk hasil terbaik, keluarkan beberapa biji dari buah yang benar – benar matang. Kemudian bilas ke dalam air dingin, lalu gosok dengan handuk untuk mengeluarkan pulpanya,” paparnya. Biarkan biji mengering selama beberapa hari agar tidak membusuk.
Setelah itu baru tanam benih tidak terlalu dalam, sebaiknya tanam dalam pot atau polybag untuk persemaian. Letakkan pot di jendela yang cerah dan hangat, serta jaga agar tanah tetap lembap saat benih berkecambah dan tumbuh. Atau bila di luar ruangan bisa diletakkan di tempat yang terkena matahari pagi, namun tidak terlalu terik. Bila perlu untuk menjaga kelembaban tutup pot dengan kantong plastik bening sampai biji tumbuh. Benih akan berkecambah dalam waktu 1 – 6 minggu tergantung lebih pada variasi dan iklim. Delima memiliki kebutuhan air yang relatif rendah, dan dapat bertahan dalam kondisi kekeringan selama beberapa tahun.
“Untuk membuat bibit dengan cara stek, ambil beberapa potongan batang berukuran 8 sampai 10 inci,” ucapnya.
Untuk media semai dapat menggunakan tanah gembur yang sudah dicampur dengan pupuk kompos ataupun pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan 2: 1: 1. Tanam potongan batang dalam pot yang berisi media tersebut. Batang akan berakar dengan mudah dan cepat pada daerah dengan kelembaban tinggi.
Bibit delima merah ini dijual dengan harga mulai Rp75 ribu tergantung ukuran. (pur)