Singaraja (Bisnis Bali) – Perbankan menjadi salah satu lembaga permodalan yang sangat dibutuhkan oleh para pengusaha untuk menopang keberlangsungan usahanya. Di tengah kebutuhan permodalan usaha yang terus melambung , suku bunga sering kali mengikuti dan terus naik untuk mengimbangi laju inflasi.
Hal itu yang seringkali menjadi keluhan para pencari kredit produktif seperti pengusaha dan petani dimana suku bunga kredit yang cukup tinggi menghambat laju pertumbuhan usaha khususnya bagu pelaku usaha yang ingin melakukan ekspansi usaha.
Pengusaha sangat mengharapkan adanya fasilitas kredit perbankan yang lebih lunak salah satunya suku bunga rendah. Hal itu juga di ungkapkan Wayan Seria salah seorang pengusaha stroberi dari Desa Pancasari Kecamatan Sukasada Buleleng.
Pihaknya berharap perbankan yang menyalurkan kredit modal usaha agar menurunkan suku bunga untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Sejauh ini suku bunga kredit modal usaha sekitar 13 persen, bagi pengusaha perintis tentu merasakan dampak dari tingginya suku bunga tersebut salah satunya perputaran modal yang melambat.
“Perbankan adalah salah satu faktor untuk mengembangkan dan memperluas usaha saya artinya ketika saya perlu bantuan modal untuk perkembangan usaha, tempat pertama yang saya tuju adalah bank, harapan saya sebagai pemilik usaha produk pertanian agar bisa memberikan suku bunga yang kecil,”terangnya. (ira)