Denpasar (Bisnid Bali) – Bangunan minimalis masih tetap menjadi pilihan masyarakat. Selain berkesan simpel juga diyakini trennya sulit digantikan. Minimalis bukan berarti kurang, namun elegan dan bernuansa sederhana namun menarik.
Seorang arsitek, Ir. Putu Darmawan menuturkan, desain minimalis sudah ada sejak belasan tahun lalu. Sampai saat ini gambar bangunan yang berkesan simpel dan menarik ini tetap diminati masyarakat. Berbeda dengan desain yang mengedepankan ukiran yang rumit. Kesannya mamang menimbulkan elegan dan kemewahan, namun bagi masyarakat umumnya sulit dinikmati.
”Berbeda dengan desain minimalis gampir semuamotang menyukainya. Mudah dinikmati karena tidak banyak ornamen ukiran desain poloh tapi tetap menarik,” kata Darmawan.
Para pebisnis rumah selalu mementingkan desain untuk memikat calon pembeli. Setelah gambar yang menarik baru bahan baku yang berkualitas. Karena bahan akan mempengaruhi ketahanan dan kekokohan bangunan.
”Bahan bagunan menjadi pilihan bagi konsumen. Bahkan biasanya bahan yang dipakai berkualitas sehingga saat bangunan akan di renovasi maka bahannya masih utuh. Misalkan untuk atap menggunakan kayu kamper atau kruwing. Jika umur bangunan sudah sampai diatas 25 tahun dan pemiliknya mau merenovasinya yakin bahan.kayu tersebut masih bagus. Berbeda dengan menggunakan kayu sengon, jika kena air akan cepat lapuk,” tegasnya.
Sementarà itu pemerhati bisnis properti I Made Yoga, S.E., juga menyebutkan hal sama. Hampir semua pelaku bisnis rumah tinggal memakai desain minimalis. Karena desain yang berkesan sederhana tapi elegan dan menarik. ”Amati semua perumahan yakin desain rumahnya minimalis. Sampai saat ini belum ada gambar bangunan lainnya yang menggantikan minimalis. Kalau diambil desain luar misalkan Eropa maka tidak cocok dengan budaya ketimuran. Atau desain di negara lainnya hampir semua tidak cocok. Maka itulah desain minimalis sampai saat ini tetap diminati,” tambahnya. (sta)