Amlapura (Bisnis Bali) – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Karangasem terus mendorong gerakan non tunai di Karangasem. Sasaran utamanya transaksi gaji, honor, pegawai kontrak dan aparatur sipil negara (ASN) dan traksaksi lainnya. Transaksi non tunai dinilai banyak memberikan keuntungan.
Hal itu disampaikan Kepala Cabang BPD Bali, Kabupaten Karangasem, Ida Bagus Ari Suryantara, Senin (26/11) kemarin di Karangasem. Menurutnya, selain cepat, efisien, dan murah, transaksi non tunai juga sangat efektif menghindari potensi penyelewengan atau kebocoran.
‘’Kami sudah terus melakukan sosialisasi menyasar pihak di kecamatan di Karangasem. Sebagian sudah diberikan sosialisasi gerakan transaksi non tunai ini, dan sebagian lagi dalam waktu dekat bakal diajak rembuk sosialisasi gerakan ini. Kami juga sudah menyampaikan soal gerakan non tunai ini di depan rapat rutin pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di Karangasem, minggu lalu, ‘’ papar Suryantara.
Sementara itu, staf di BPD Karangasem yang menangani sosialisasi gerakan transaksi non tunai ini, Indra mengatakan, empat kecamatan dari delapan kecamatan di Karangasem yang belum sempat disasar untuk sosialisasi gerakan itu, yakni Karangasem, Manggis, Selat dan Bebandem. “Di Bebandem dalam beberapa hari ini, kami melakukan kegiatan di balai masyarakat di depan pasar Bebandem,’’ ujar Indra.
Setelah gaji atau honor pegawai di tingkat kecamatan, nantinya perbekel dan seluruh perangkat desa juga gajinya langsung ditransfer melalui rekening masing-masing penerima. Selain pembayaran gaji, pihaknya sedang menggarap transaksi non tunai untuk pengadaan barang dan jasa.
Setelah sampai ke kecamatan dan desa, pihaknya bakal menggarap LPD. ‘’Untuk pelaksanaan gerakan di tingkat desa termasuk dengan LPD di Karangasem, memang ada kendala wilayah desa yang masih blank atau tak adanya jaringan internet. Namun kita nantinya bakal siasati, dan kita bantu modem untuk di kantor-kantor desa, sehingga nantinya bisa dilakukan transaksi melalui internet banking. Barangkali akan ada kendala sementara dalam operasional internet banking, tetapi kita harus belajar membiasakan diri melakukan transaksi non tunai dan nantinya pasti akan terasa lebih mudah dan biayanya memang lebih murah,’’ paparnya.
Ia mengatakan, memang nanti untuk transaksi dengan nilai nominal kecil, masih bias dilakukan secara tunai. Misalnya, pengadaan barang dan jasa, seperti membeli canangsari. Menurutnya, kalau nantinya transaksi non tunai itu sudah bisa dilakukan, kebocoran-kebocoran akan bisa diminimalisasi atau dihindari.
Ditambahkan, transaksi perpajakan seperti pajak galian C, retribusi-retribusi seperti penyetoran ke kas daerah atau ke Badan Pengelola Keuangan an Aset daerah, dengan mudah bisa dilakukan, lebih cepat dan paling penting bagaimna menghindari kebocoran. ‘’Mari kita biasakan melakukan transaksi non tunai, karena sudah menjadi program pemerintah pusat. BPD Bali juga bank milik masyarakat Bali, mari kita biasakan dengan bank,’’ tambahnya. (bud)