Bangli (Bisnis Bali) – Selasa, (20/11) Upacara Peringatan gugurnya Kapten TNI Anak Agung Anom Mudita yang digelar pada pukul 08.00 wita di makam tugu Pahlawan Penglipuran. Bupati Bangli Made Gianyar menyampaikan, pahlawan tak menuntut penghargaan kecuali tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini disampaikan, sebagai bentuk pesan kepada generasi muda untuk tetap memperkokoh persatuan dan kesatuan, membangkitkan semangat kebangsaan, menumbuhkembangkan nilai-nilai kepahlawanan serta meningkatkan kecintaan pada tanah air dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Peringatan hari gugurnya Kapten TNI Anak Agung Gede Anom Mudita dapat dijadikan sebagai cermin atau refleksi tentang pengorbanan, keteladanan dan keteguhan untuk menggapai harapan masa depan dengan terus bekerja dan berkarya dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Karena nilai kepahlawanan sejatinya tak akan pernah usang atau lekang dimakan jaman, dan pada dasarnya setiap waktu dapat dijadikan pedoman serta direvitalisasi dari generasi ke generasi sepanjang masa sesuai perkembangan jaman.
“Untuk itu peringatan gugurnya Anak Agung Gede Anom Mudita selalu menjadi penting karena dapat digunakan sebagai barometer tentang seberapa kuat keyakinan kita terhadap nilai nilai kejuangan dari suatu proses kehidupan berbangsa dan bernegara,”ujarnya.
Segala bentuk keteladanan perjuangan Kapten TNI Anak Agung Gede Anom Mudita diawali dari semangat menimba ilmu dan semangat menempuh pendidikan tak pernah padam ketika masa sulit di zaman penjajahan. (ita)