ENAM Tahun mengelola bisnis kuliner, mampu bertahan dan berkembang mengisi selera pelanggan, tentu bukanlah hal yang mudah. Perlu kesabaran, inovasi serta konsisten untuk bisa bertahan, apalagi belakangan ini bisnis kuliner mulai banyak dikembangkan, menunyapun semakin beragam.
Hal inilah yang dirasakan Putu Bagus Adi Putra, owner Warung Nang Etonk Bali yang beralamat di Jl Pulau Batam 2 No 3 Teuku Umar Denpasar, memasuki usianya yang ke 6 tahun justru menjadi tantangan tersendiri bagi pria dengan satu orang putri ini.
“Rahasianya ya harus ulet dan kreatif, buat saya ciri khas itu penting namun bukan berarti kita berhenti di situ saja, seperti Warung Nang Etonk Bali dengan ciri khas olahan menu lokal yakni lawar gurita dan olahan gurita, namun agar pelanggan tidak bosan juga perlu inovasi dengan kuliner lain yang selalu up to date, inilah yang membuat pelanggan tidak bosan untuk datang dan terus dating,” ungkap pria yang akrab disapa Nang Etonk ini.
Selain itu memanjakan pembeli juga menjadi trik jitu agar pelanggan puas, biasanya pada hari hari tertentu ada discount khusus atau free menu, seperti yang dilakukannya pada bulan November ini, sehubungan dengan ulang tahun Warung Nang Etonk Bali pada tanggal 14 November, berbagai keistimewaan di berikan kepada pelanggan, mulai dari makan sepuasnya denga harga murah hingga voucer special untuk yang berulang tajun di tanggal yang sama.
“Pelanggan buat saya sama dengan saudara jadi ya mereka datang tidak hanya kita sodorkan menu, makan lalu bayar saja. Tapi kalau memungkinkan dan waktunya tepat kita ajak ngobrol, minta masukan mereka dan yang paling penting harus ramah. Kalau orang bilang pembeli adalah raja kalau buat saya pembeli adalah saudara, jadi kita layani dengan kasih dan dengan baik layaknya kita dengan saudara, ini juga yang membuat kita bisa bertahan hingga usia 6 tahun,” tambahnya.
Nang Etonk berharap warungnya yang mengedepankan masakan dengan bumbu lokal ini akan bisa bertahan dan bisa memberikan warna bagi perkembangan kuliner di Bali, apalagi saat ini banyak bermunculan tempat tempat makan dengan menu modern dan variatif, dirinya berharap meski banyak yang modern tapi menu lokal tetap harus dilesatrikan dan di perkenalkan pada generasi penerus.
“Untuk saat ini saya tetap konsisten dengan olahan kuliner lokal, karena buat saya penikmatnya juga banyak apalagi olahan gurita yang masih jarang di kembangkan dan kita bisa jadikan ciri khas dari warung makan saya, itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa,” tandasnya. (ita)