Pembangunan Shortcut Jawab Impian Masyarakat

225
TINJAU MAKET - Gubernur Bali I Wayan Koster didampingi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana melihat maket jalan usai ground breaking,Kamis (16/11).

Singaraja (Bisnis Bali) – Usaha keras Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyan,ST yang selama ini berjuang  merealisasikan jalan baru tersebut dengan meloby ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Bali berbuah manis. Bahkan usaha Bupati Suradnyana pun mendapat dukungan dari Gubernur Bali I Wayan Koster yang ikut mendorong Pemerintah Pusat segera merealisasikan pembangunan jalan shortcut Bali Selatan menuju Bali Utara tersebut.

Tahun ini pembangunan jalan yang dinamakan Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani ini mulai dikerjakan. Pembangunan jalan baru ini ditargetkan selesai pada 2021 dengan jumlah 10 titik lokasi pengerjaan. Di Kabupaten Buleleng, terdapat 6 titik proyek yang akan dikerjakan secara berkelanjutan. Sisanya terdapat di Kabupaten Tabanan sebanyak 4 titik.

Untuk tahun ini, pekerjaan pembangunan jalan baru tersebut dimulai dari titik 5 dan 6 yang lokasinya di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Dengan pembangunan jalan baru ini tentunya menjawab impian masyarakat Buleleng selama ini untuk memiliki jalan penghubung Singaraja-Denpasar dengan jarak yang singkat.

Pembangunan jalan titik 5 dan 6 ini bernilai Rp140.648.958.700 dengan estimasi waktu pelaksanaan selama 418 hari kalender. Panjang jalan yang akan dikerjakan mencapai 1.950 meter dengan jenis kontruksi jembatan type gelagar menerus dengan jenis bangunan atas PCi Gerider, jenis bangunan bawah abutment dan pilar menggunakan bore pile.

Proyek pembangunan ini dikerjakan Adhi-Cipta KSO. Nantinya, jalan baru dititik 5 dan 6 ini dapat memangkas waktu perjalanan yang dulunya mencapai 7 menit perjalanan menjadi 3 menit. Ini dikarenakan jumlah tikungan berkurang dari 15 tikungan menjadi 5 tikungan.

Pengerjaan jalan baru ini diawali dengan ground breaking yang dibuka langsung Gubernur Bali I Wayan Koster didampingi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Kepala Balai Besar Pelakasana Jalan Nasional (BBPJN) VIII I Ketut Darma Wahana, Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna,SH.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST mengaku sangat bersyukur karena dengan dibangunya jalan ini, impiannya bersama masyarakat Buleleng telah dijawab oleh Pemerintah Pusat. Bupati Suradnyana menegaskan, ini merupakan langkah nyata dukungan pemerintah untuk keseimbangan Bali Utara dan Bali Selatan. Bupati yang akrab disapa PAS ini akan mengambil ancang-ancang untuk menata SDM di Kabupaten Buleleng.

“Paska dibangunnya jalan ini, mulai hari ini saya akan menata SDM, Sosial Budaya dengan baik, tata ruang dengan baik, sehingga setelah ini berkembang ruang-ruang di Buleleng masih tetap seperti semula dengan tetap menjaga lingkungan kita, laut kita dan tetap memberikan iklim investasi yang positif di Kabupaten Buleleng,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, terealisasinya pembangunan jalan ini dikarenakan adanya sinergitas antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Koster mengatakan, dirinya sangat konsen mendorong pembangunan infrastruktur di Bali. Menurutnya, sebagai destinasi wisata dunia, bali sangat lambat dalam pembangunan infrastruktur. Sehingga, ia berjanji dalam periode petamanya menjabat akan fokus untuk membangun infrastruktur.

“Lima tahun ke depan ini saya akan fokus membangun infrastruktur baik intu darat, laut dan udar secara terintegrasi dan terkoneksi,” ucapnya.

Setelah dilantik, Koster selalu mengadakan rapat untuk mempercepat pembangunan jalan baru Singaraja-Mengwitani. Koster juga mengaku siap menggunakan dana APBD Provinsi untuk membantu pembangunan jalan baru Singaraja-Mengwitani.

“Tahun depan akan dibangun jalan dititik 3 dan 4, tahun 2020 di titik 7 dan 8, tahun 2021 titik  1,2,9, dan 10. Kalau dana APBN tidak bisa menyelesaikan secara bersamaan, kami akan ambil 1 titik dengan menggunakan APBD Provinsi yang penting tahun 2021 jalan ini bisa selesai,” pungkasnya. (ira)