Pataka, Panji-panji dan Surat Sakti I Gusti Ngurah Rai Tiba di Klungkung

394
PASUKAN - Sekelompok pasukan membawa pataka, panji-panji dan surat sakti I Gusti Ngurah Rai di Kabupaten Klungkung.

Semarapura (Bisnis Bali) – Mengenang perjuangan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai, dilakukan dengan menyelenggarakan kirab pataka, panji-panji dan surat sakti I Gusti Ngurah Rai ke seluruh Bali. Kirab tersebut tiba di Kabupaten Klungkung, dimana sebelumnya dilakukan penerimaan pataka, panji-panji dan surat sakti I Gusti Ngurah Rai di Kabupaten Karangasem.

Penyerahan pataka, panji-panji dan surat sakti I Gusti Ngurah Rai dari Kabupaten Karangasem kepada Kabupaten Klungkung dilakukan pada saat upacara di Lapangan Puputan Klungkung, dimana Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bertindak sebagai inspektur upacara.

Upacara penerimaan pataka, panji-panji dan surat sakti ini diikuti sejumlah komponen masyarakat, organisasi kemasyarakatan, TNI, dan siswa di Kabupaten Klungkung serta disaksikan Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem I Gede Adnya Mulyadi. Tak ketinggalan, para veteran dan pejabat di jajaran lingkungan Kabupaten Klungkung turut serta dalam upacara tersebut.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyatakan, Pahlawan I Gusti Ngurah Rai mempunyai tekad yang kuat, tidak ada kompromi, yang tersirat dari ucapannya, “kami harus menuntaskan dan menyelesaikan penderitaan rakyat”.

Menurut Bupati Suwirta, kalimat tersebut pada jaman sekarang tak harus diimplementasikan dengan berperang melawan musuh, tetapi melalui sikap kita melawan diri sendiri, dan melawan kemiskinan dengan berlandaskan program-program yang dibuat pemkab.

“Itulah makna sesungguhnya dari kata-kata beliau. Karena sekarang penjajah tidak berasal dari negara lain, melainkan kita dijajah oleh kemiskinan, kebodohan dan lain sebagainya yang harus kita tuntaskan,” sebut Bupati Suwirta.

Usai upacara penerimaan, Nyoman Suwirta melepas pataka, panji-panji dan surat sakti Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai untuk kemudian diarak keliling Kota Klungkung, dan disemayamkan di Balai Budaya I Dewa Agung Istri Kanya. Pada malam harinya dilangsungkan sarasehan dan malam hiburan. (dar)